AMBON (info-ambon.com)- Gereja Protestan Maluku (GPM) Jemaat Amahusu klasis pulau Ambon menggelar persidangan Jemaat ke-48 tahun 2020, dengan tema ” Allah kehidupan tuntunan kami, dan merawat kehidupan”, yang digelar di gedung Gereja Imanuel Amahusu, Kecamatan Nusaniwe, Minggu, (8/31/2020).
Pergelaran sidang jemaat yang dibuka oleh pendeta Riko Rikumahua, yang diawali dengan ibadah minggu yang dipimpin oleh Pdt.Yohanes Parihala, dengan pembacaan alkitab terambil dari Lukas 9:22-25, dalam pembacaan tersebut dapat menekankan pada hidup, di mana manusia harus perlu ada spiritualitas tahan uji dengan tetap setia, rajin beribadah, sabar hidup dalam kelemalembutan, dan kerendahan.
Ketua Majelis Pekerja Klasis Pulau Ambon, Pendeta Riko Rikumahu menyampaikan, sidang jemaat kali ini mengingatkan, tema alat kehidupan berperan kami membelah dan merawat kehidupan tema ini merupakan tema terakhir di tahun ini sebab masih ada jemaat menghadapi tantangan yang berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia terkadang dilaksanakan secara maksimal.
Di sisi lain masih terdapat problem khususnya terkait dengan kemajuan dan perkembangan ilmu dan teknologi, untuk itu dalam persidangan di meminta persidangan untuk merumuskan program-program, yang menjawab problem yang terjadi dalam kehidupan jemaat, selain itu, rencana strategis (renstra) merupakan yang terakhirnya nggak akan dievaluasi pencapaian yang setelah 4 tahun dikerjakan apakah sesuai dengan visi dan misi atau tidak. “Untuk itu masih data ketika di analisa dalam renstra tahap kedua kurang valid di mana hampir setiap sidang jemaat memiliki program data yang serius, se hingga hal ini butuh perumusan dengan sumber data yang tepat, perlu juga ada penguatan kapasitas bagi seluruh perangkat pelayanan, agar mampu menerjemahkan tugas-tugas pelayanan dengan maksimal perlu juga menjadikan sidang jemaat ini untuk merefleksikan apa yang terbaik bagi pelayanan pekerjaan Tuhan,”katanya.
Sementara itu, Ketua majelis Jemaat GPM Amahusu, pendeta W.Ayal menyatakan, melalui persidangan ke-48 ini, kita dipanggil untuk menentukan yang berbagai pengalaman bersama, tentang persekutuan, kesaksian dan pelayanan yang telah kita jalani sepanjang tahun 2019, oleh karena itu, Sidang jumat ini bukan saja sebagai sarana pertanggungjawaban iman umat, karena Tuhan memberi kehidupan dan kepercayaan kepada pertanggungjawaban iman kita serta mencari kehendak Tuhan. “Tantangan zaman dalam kehidupan berkerja masyarakat berbangsa dan bernegara yang pertama, harus dilihat adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia di era globalisasi di, mana tingkat persaingan semakin jelas, antara bangsa, antara kelompok, maupun antara individu, di mana siapa yang menang akan selalu tetap, dan yang kalah akan tetap tersisih dan tertinggal,”ungkapnya
Sedangkan, Sekertaris Kota Ambon, Anthony Gustav Latuheru menambahkan jalinan kemitraan yang telah di berjalan baik, antara gereja dan pemerintah harus terus dirapikan, sehingga lewat gereja program pemerintah dapat dirasakan atau demi menikmati oleh masyarakat. “Dalam meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa melalui tri kerukunan hidup umat beragama sehingga roda pembangunan di kota Ambon dapat berjalan dengan baik,”tutup dia.(IA-EVA)