AMBON (info-ambon.com)-Kendati proses pemilihan kepala daerah dan wakil daerah akan berlangsung pada 27 November mendatang, namun kontilasi politik menjelang Pilkada mulai memanas.
Hal ini terlihat karena adanya kepentingan elit-elit politik yang mulai mencuat ke publik.
Tak heran jika kepentingan elit-elit politik itu tentunya akan membuat gesekan ditengah masyarakat, yang akan mengganggu Kamtibmas.
Sekretaris DPD Partai Demokrat Provinsi Maluku, Lattif Lahane meminta agar semua pihak baik elit politik maupun masyarakat secara umum dapat menjaga kerukunan dan persaudaraan.
“Proses penjaringan dan penyaringan sementara berlangsung di partai-partai politik, tentunya kita melihat kepentingan elit-elit politik ada disana namun diharapkan kepentingan elit politik itu tidak merusak tatanan hidup persaudaraan di daerah ini,” pinta Lahane, Selasa (14/5/2024).
Menurutnya, Pilkada merupakan pesta demokrasi yang digelar setiap lima tahunan dan siapapun yang terlibat dalam pesta tersebut harus merasakan manfaatnya. Itu artinya, semua pihak memiliki tanggung jawab untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
“Siapapun dia, wajib hukumnya untuk menjaga keamanan dan ketertiban dalam pesta demokrasi karena yang namanya pesta itu harus dihargai bukan sebaliknya membuat keributan yang tentunya berdampak pada gangguan kamtibmas,” tandasnya.
Kendati demikian, pengacara muda ini tidak pungkiri jika nantinya ada lobi-lobi politik yang dilakukan oleh setiap bakal calon di pusat untuk memperoleh rekomendasi tetapi setidaknya dapat menghargai proses-proses yang sementara dilakukan di berbagai tingkatan di partai politik.
“Prinsipnya, setiap partai politik akan berpegang dan mengikuti mekanisme partai masing-masing namun diharapkan gesekan dan kepentingan elit-elit politik tidak merusak proses-proses yang dilakukan ditingkat bawah,” katanya.
Lahane berharap kerukunan dan persaudaraan harus tetap terjaga agar proses Pilkada nantinya dapat berjalan dengan aman dan lancar sehingga dapat menghasilkan pemimpin lima tahun kedepan, yang dapat membangun Maluku lebih baik lagi. (EVA)