AMBON (info-ambon.com)-Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H tahun 2025, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa memerintahkan Wakil Gubernur Maluku Abdullah Vanath melakukan rapat bersama para asisten Pemprov dan OPD terkait melakukan rapat yang dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama dalam rangka memantau harga bahan pokok di 11 Kabupaten dan Kota di Maluku.
“Saya mau sampaikan kepada seluruh masyarakat, bahwa Pemerintah Provinsi Maluku bersama pemerintah kabupaten/kota terus memantau pergerakan harga-harga barang di 11 kabupaten/kota, meskipun beberapa harga komoditi terpantau bergerak naik, tetapi beberapa hari kedepan dipastikan akan turun” kata Wagub Vanath kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Rabu (5/3/2025).
Sementara itu, Asisten II Pemprov Maluku, Kasrul Selang menambahkan, saat ini pemerintah daerah terus memantau situasi harga dan ketersediaan pangan menjelang Hari Raya Idul fitri, dimana, dari tahun ke tahun harga barang pokok bergerak naik .
“Kami terus memantau pergerakan harga pangan di 11 Kabupaten dan Kota, khususnya kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan, seperti bawang merah, beras, dan minyak goreng. Pemprov Maluku mencatat adanya beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, seperti bahan pokok yang naik sekitar 15 persen. Misalnya, misalnya kebutuhan beras sebanyak 21 Ton, sedangkan ketersediaan saat ini tercatat sekitar 47 ribu ton, ini cukup untuk kebutuhan selama sekitar 40 hari ke depan,” tambahnya.
Selang juga mengungkapkan bahwa ketersediaan bawang merah di pasar cukup mencukupi, dengan stok mencapai 532 ton, sementara kebutuhan saat ini sekitar 430 ton.
“Ini menandakan bapak ibu untuk tidak perlu khawatir, karena hingga selesai Idul fitri juga stok masih cukup,” ujar dia.
“Selain bahan pangan utama, pasokan yaitu daging di Maluku dipastikan dalam kondisi surplus, dan stok telur juga mencukupi dengan 4 juta butir, melebihi kebutuhan yang hanya sekitar 1 juta butir. Ketersediaan gula pasir, minyak goreng, serta bahan bakar minyak tanah juga dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga menjelang Lebaran,” tambah dia.
Terkait distribusi, Selang juga mengingatkan pentingnya pemantauan transportasi, terutama saat cuaca buruk yang dapat mengganggu jalur distribusi barang. Pemerintah Provinsi Maluku, lanjutnya, siap melakukan intervensi jika ada gangguan distribusi yang menghambat ketersediaan barang di pasar.
Ditambahkan, memberikan perhatian khusus pada ketersediaan minyak tanah untuk rumah tangga yang diperkirakan cukup untuk kebutuhan 60 hari ke depan.
“Pemerintah akan terus memastikan kelancaran distribusi dan ketersediaan bahan pokok agar masyarakat tidak kekurangan,” tegas Selang.
Seraya Kasrul menambahkan, pihaknya mengingatkan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan pedagang untuk menjaga kestabilan harga dan memastikan kebutuhan masyarakat tetap tercukupi, meskipun ada dinamika harga di pasar. (EVA)
Discussion about this post