AMBON (info-ambon.com)- Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, Kota Ambon mengalami inflasi yoy sebesar 5,81 persen dengan IHK 116,56.
“Perhitungan inflasi dengan menggunakan penghitungan tahun dasar (2018=100), Kota Ambon pada bulan Januari 2023 terjadi inflasi yoy sebesar 5,81 persen dengan IHK sebesar 116,56 lima komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi yoy Januari 2023 di Kota Ambon, yakni : bensin (1,0300%), tarif angkutan udara (0,8458%), rokok putih (0,4068%), rokok kretek filter (0,3925%) dan tukang bukan mandor (0,3393%),” kata Statistisi Madya BPS Maluku, Jesica Pupella dalam keterangannya di Kantor BPS Provinsi Maluku, Rabu (1/2/2023).
Menurutnya, terdapat lima komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi mtm padaJanuari 2023 di Kota Ambon. “Lima komoditas yang memberikan andil, yakni : tarif angkutan udara (0,3052%), telepon seluler (0,1466%), sawi hijau (0,0946%), ikan tongkol/ikan komu (0,0534%) dan kangkung (0,0431%),” jelas Pupella.
Diakui, kelompok yang mengalami inflasi yoy sebesar 4,86 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 110,1 pada Januari 2022 menjadi 115,45 pada Januari 2023. Subkelompok yang mengalami inflasi yoy tertinggi yaitu subkelompok rokok dan tembakau sebesar 19,77 persen dan terendah yaitu subkelompok makanan sebesar 2,1 persen. Sementara itu, kelompok memberikan andil/sumbangan inflasi yoy sebesar 1,5305 persen.
“Lima komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi yoy pada kelompok ini, yaitu rokok putih, rokok kretek filter, tempe, beras dan minyak goreng,” ujar dia.
Selain itu, ditambahkan, kelompok yang memberikan andil/sumbangan inflasi mtm sebesar 0,0187 persen. “Lima komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi mtm pada kelompok ini, yaitu rokok putih, beras, tomat, tempe dan ikan layang/ikan mumar,” terang Jessica.
Sementra itu, pada Januari 2023 mengalami inflasi yoy sebesar 3,49 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 102,96 pada Januari 2022 menjadi 106,55 pada Januari 2023. Subkelompok yang mengalami inflasi yoy tertinggi yaitu subkelompok pemeliharaan, perbaikan dan keamanan tempat tinggal/perumahan sebesar 12,77 persen dan terendah yaitu subkelompok sewa dan kontrak rumah sebesar 0,83 persen.
“Subkelompok listrik dan bahan bakar rumah tangga mengalami deflasi sebesar 1,33 persen. Kelompok yang memberikan andil/sumbangan inflasi yoy sebesar 0,4739 persen. lima komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi yaitu tukang bukan mandor, tarif air minum pikulan, semen, cat tembok dan pasir. Sedangkan Januari 2023 memberikan andil/sumbangan inflasi mtm sebesar -0,0186 persen. Komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi mtm pada kelompok, bahan bakar rumah tangga, besi beton, seng dan kayu lapis,” pungkas Pupella. (EVA)
Discussion about this post