AMBON(info-ambon.com)-Kegagalan Partai Golkar Maluku yang tidak meloloskan wakilnya sebagai salah satu penghuni tetap gedung siput Senayan atau DPR RI, dinilai merupakan sebuah hal yang patut dievaluasi secara bersama.
Wakil Sekretaris Bidang Pemberdayaan Perempuan DPD Golkar Maluku, Vonny Litamahuputty kepada info-ambon.com Selasa (21/5/2019) menjelaskan, walau gagal ke Senayan, namun berbagai kemajuan dan kesuksesan juga diraih partai berlambang pohon beringin tersebut.
Dari sisi kuota perempuan, lanjut Sekretaris Kesatuan Perempuan Partai Golkar Maluku itu, ada kemajuan yang sangat signifikan, dan dinilainya sukses. ‘’Dari sisi perempuan beta menilai sukses, karena masih tetap menempatkan 2 perempuan di DPRD Maluku,’’ terangnya.
Untuk perhelatan Pileg Kota Ambon memperebutkan kursi DPRD Maluku, lanjut Litamahuputty dinilainya juga sukses, sebab calon dari Golkar yakni Richard Rahakbauw mampu keluar sebagai pengumpul suara terbanyak perseorangan di Kota Ambon. Bahkan, kursi Golkar di DPRD Maluku tidak berkurang.
Soal Pileg di Kota Ambon, lagi-lagi Litamahuputty mengapreseasi kinerja DPD Golkar Kota Ambon dimana mampu menempatkan 4 wakilnya di parlemen Belakang Soya bahkan 3 diantaranya perempuan.
‘’Yang lebih membanggakan lagi, Golkar mampu menjadi Ketua DPRD Kota Ambon karena keluar sebagai partai dengan pengumpul suara terbanyak di Ambon,’’ jelasnya.
Menurutnya, DPD Golkar Kota Ambon patut mendapat apreseasi yang tinggi, karena berhasil menempatkan 3 srikandi di Belakang Soya. ‘’Apresiasi yang sama juga buat Ketua DPD Golkar Kota Ambon, Richard Louhenapessy walaupun perolehan kursi tidak berubah tapi mampu merebut kursi Ketua DPRD Kota. Ini berhasil dan sukses besar,’’ paparnya.
Soal kegagalan lain, menurutnya, ini menjadi tanggungjawab bersama dan tidak bisa disalahkan orang per orang saja. ‘’Kita tidak bisa saling menyalahkan. Evaluasi ini harus dilakukan bersama. Kelemahan dimana, itu yang diperbaiki. Jangan luka di tempat lain, berobatnya ditempat lain,’’ tandasnya.
Menurutya, kalau ada pihak yang menyalahkan Ketua DPD Golkar, maka menurutnya itu sangat keliru, juga menyalahkan person-person tertentu. ‘’Secara organisasi, ini jadi intropeksi kita bersama. Ketika kita dipercaya harusnya tanggungjawab itu dijalankan bersama, jangan ketika Golkar gagal dalam Pilkada misalnya, terus semua tinggalkan dan hanya segelintir yang tetap bekerja,’’ demikian Litamahuputty. (PJ)