Isu Kelangkaan Minyak Tanah di Malra, Pertamina: Aman Setelah Pemantauan di Lapangan

AMBON (info-ambon.com)- Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku menepis isu kelangkaan minyak tanah yang terjadi di Maluku Tenggara.

Edi Mangun selaku Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku mengatakan, bahwa saat ini pasokan minyak tanah di Maluku Tenggara dalam kondisi aman setelah dilakukan pemantauan langsung ke lapangan.

“Berdasarkan pantauan kami dalam seminggu terakhir tidak ada masalah dalam penyediaan minyak tanah di Maluku Tenggara dikarenakan telah dicover oleh 5 Agen Minyak Tanah,” kata Edi dalam rilis tertulis yang diterima Redaksi info-ambon.com, Rabu (8/11/2023).

Edi mengakui saat ini sedang terjadi peningkatan konsumsi minyak tanah di beberapa daerah Maluku Tenggara, namun Edi memastikan terkait harga minyak tanah di Maluku Tenggara yaitu berkisar Rp19.000-Rp20.000 per 5 liter.

“Saat ini ada fenomena peningkatan kebutuhan di beberapa wilayah Maluku Tenggara, terkait harga sudah kami konfirmasi untuk harga minyak tanah di pangkalan itu dari Rp19.000-Rp20.000 per 5 liter, kalau ada yang jual diatas itu berarti nanti kita lakukan evaluasi untuk meratakan pengiriman ke wilayah pangkalan lainnya agar tak terjadi kesenjangan harga,” terang Edi.

Pertamina akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan pengawasan dan penyaluran yang tepat sasaran. “Stok kami siapkan sesuai dengan kebutuhan dan kuota yang ditentukan,” kata Edi.

Edi kemudian meminta Pemerintah Daerah setempat proaktif memastikan ketersediaan minyak tanah di agen-agen resmi dan melakukan penertiban di pengecer tidak resmi. “Pemerintah daerah beserta jajaran harus terus memantau kebutuhan, ketersediaan, dan distribusi di agen yang ada, guna memastikan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi,” lanjutnya.

Selain itu, Edi meminta kepada aparat penegak hukum untuk melakukan penindakan bila ditemukan adanya penyelewengan minyak tanah subsidi. Mulai dari penimbunan karena panic buying atau dalam rangka tujuan lain yang merugikan masyarakat.

Menurut Edi, Pertamina akan terus melakukan pemantauan guna memastikan kebutuhan masyarakat akan minyak tanah di Maluku Tenggara terpenuhi dengan layak. “Kami akan terus lakukan pemantauan sehingga kebutuhan masyarakat terhadap minyak tanah dapat terlayani dengan baik,” pungkasnya. (EVA)

Exit mobile version