Insentif Covid-19 RS Lapangan dr Fx Suhardjo Ambon Bakal Dibayarkan

Wakil ketua Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Rovik Akbar Afifuddin.

AMBON (info-ambon.com)- Sebanyak 96 Tenaga Kesehatan (Nakas) yang melayani pasien terpapar COVID-19 di Rumah Sakit (RS) lapangan dr Fx Suhardjo Ambon, Balai Perikanan, dan LPMP bakal dibayarkan. Pasalnya, anggaran tersebut di klaim COVID-19 tahun 2020 telah dikembalikan ke kas negara.

Wakil ketua Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Rovik Akbar Afifuddin, anggaran sebesar Rp3.2 miliar tersebut masuk ke rekening RS pada tanggal 28 Desember 2022 silam, maka anggaran itu tidak dapat digunakan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan dan harus dikembalikan ke kas negara dengan harapan dikembalikan di tahun berikutnya.

Ditegaskan, anggaran yang diperuntukkan untuk pembayaran insentif COVID-19 tahun 2020 pada rumah sakit lapangan sesungguhnya telah dicairkan masuk ke RS lapangan dr Fx Suhardjo Ambon sebagai RS pengampu. Ternyata sejak tahun 2021 anggaran itu tidak dikembalikan lagi dengan alasan sesuai kaidah dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. “

Baca Juga:DPRD Pantau Pengerjaan Jalan Yang Gunakan Anggaran APBN dan APBD

”Setelah kita melakukan komunikasi dengan Kepala RS lapangan dr Fx Suhardjo Ambon, bahkan beberapa kali rapat dengan DPRD termasuk dengan Kanwil Keuangan Maluku, KPPN dan Dinkes, maka uang itu sudah bisa dicairkan dan masuk di rekening RS pengampu sebesar Rp3.2 miliar rupiah,” jelas Rovik.

Pihaknya berterima kasih kepada RS Lantamal dan terutama bagi mantan kakanwil Keuangan yang serius dan sangat berperan aktif untuk meyakinkan Kementerian Keuangan jika anggaran ini penting bagi para nakes yang telah melayani pasien covid-19 di RS lapangan.

“Ini akan menjadi prestasi komisi IV bersama RS yang telah mengawal anggaran tersebut. Setelah ini dipindah bukukan akan dibayar kepada para nakes yang berhak menerima anggaran tersebut,” terang dia.

Rovik menambahkan, dari total Rp3.2 miliar akan dibagi 50 persen bagi Nakes dan 50 persen bagi rumah sakit, tetapi RS lapangan telah bubar sehingga akan dikoordinasikan kembali. “Setelah anggaran ini masuk ke Dinkes, wajib dievaluasi untuk kebutuhan Rumah Sakit. Karena Rumah Sakit lapangan sudah bubar. Oleh karena itu, kita akan melakukan koordinasi lagi. (EVA)

Exit mobile version