Ini Pesan Walikota untuk ASN Pemkot Ambon

Doa untuk Ambon yang diikuti ASN di jajaran Pemkot Ambon.-dok-

AMBON (info-ambon.com)-Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-446 Kota Ambon, Pemerintah Kota menggelar doa untuk Ambon yang dilaksanakan secara virtual dan melalui live streaming media sosial resmi Pemkot Ambon di Aula RRI Ambon, Jumat (3/9/2021).

Doa Untuk Ambon dilaksanakan dua sesi, yakni untuk umat Kristen/Katolik akan dilaksanakan pada pukul 16.00 WIT dipimpin oleh Ketua Sinode GPM, Ketua GBI Wilayah Maluku, serta Wakil Uskup Diosis Amboina. Untuk umat Islam pada pukul 09.00 WIT di pimpin oleh ketua MUI Maluku, Abdullah Latuapo.

Walikota Ambon, Richard Louhenapessy menyampaikan, beberapa hari lagi tepat 7 September 2021 mendatang, kita akan merayakan HUT ke-446 Kota Ambon. Tidak ada kata lain, selain kata syukur, syukur, syukur disertai kata terimakasih kepada Tuhan Yesus yang telah menyertai, mengawal menuntun, pimpinan Kota ini bersama seluruh staf, dan masyarakat selama 5 tahun terakhir sampai kita dipersiapkan masuk usia ke HUT ke-446.

“Selaku Walikota, Wakil Walikota dan Sekertaris Kota Ambon, tahun ini merupakan peringatan terakhir dalam masa periode kepengurusan yang dipercayakan masyarakat kepada kita, pak Sekkot akan purnabakti pada bulan Desember 2021 mendatang. Dan saya bersama pak Wakil Wakil walikota akan selesai masa kepempinan kami pada bulan Mei 2022 mendatang tapi rasa cinta dan doa tidak berhenti untuk kota ini,” terangnya.

Oleh karena itu, kepada seluruh OPD, para kepala sekolah, para pimpinan puskesmas, seluruh staf ASN, dan masyarakat kota ini, saya hanya menyampaikan beberapa pesan sebagai bekal kepada saudara.

Dalam hidup ini, kita butuh langkah-langkah yang betul, salah satu definisi dari kebijaksanaan adalah suatu kemampuan dalam mengambil satu keputusan yang tepat dalam situasi spesifik, Sayangnya, masih banyak kita teristimewa orang Kristen masih sering mengambil keputusan yang salah dalam hidup kita, sehingga berakibat sangat buruk bagi sesama. Olehnya, dia meminta seluruh ASN Ambon untuk menjadi bijaksana.

Bagaimana kita menjadi orang bijaksana, paling tidak ada beberapa hal yang harus kita lakukan, yakni bersahabatlah dengan orang bijaksana, karena dari itu kita bisa menimbah ilmu dari mereka. Jangan anggap diri kita hebat dari orang lain. Prinsip ini seperti prinsip diatas, orang yang angkuh dan percaya tidak mau mendengar pendapat orang lain.

Pesan ini juga penting kepada pimpinan OPD yang akan mencalonkan diri sebagai Walikota dan Sekkot agar dapat mengambil keputusan penting dalam situasi penting.

Sementara itu, Ketua Sinode GPM, Pendeta Elifas Tomix Maspaitella dalam khotbahnya kejadian 28: 16-22.Kejadian 28:17, 16, 18-22 (TB) Ia takut dan berkata: “Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga.”Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: “Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya.” Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi tugu dan menuang minyak ke atasnya. Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu luz.

Dalam renungan khotbah, Maspaitella menyampaikan, kita tentu punya tantangan dan pengalaman dalam momentum-momentum baru yang di alami, yang sering ditemui dan momentum ini selalu menjadi pada titik awal dari kesadaran yang baru.

“Tentu hidup kita ada dalam rupa-rupa yakni dinamika, baik dinamika alam, dinama masyarakat, ada  suka duka, namun  di tengah berbagai tantangan, satu hal yang menjadi alasan kita untuk bersyukur, yakin Allah tetap memelihara kita. Allah memelihara banyak orang, seisi rumah, seisi kota, seisi bangsa, bahkan seisi dunia,” jelasnya.

Disebutkan, Ambon adalah sebuah kota yang tua, sebagai kota juga menjadi kota segala beradaban, tentu sudah melewati rupa-rupa dan melewati dinamika.

Bentuk pengalaman, dan banyak cerita dilewati, baik itu, cerita keberhasilan, kesuksesan, keramian, peradaban, ekostisme pantai, cengkeh pala, cerita kesuraman, cerita kuasa-kuasa kegelapan, cerita pengalaman berdarah-berdarah, namun tetap diperlihara, seluruh warga diperlihara Tuhan.

Hal ini, disebutnya, karena Kota Ambon ini didirikan atas natzar Iman. Dan karena itu, natzar itu harus kita bayar dengan perbuatan baik,hilangkan iri hati, dendam dan lainnya. (EVA)

Exit mobile version