Inflasi Tiga Kabupaten dan Kota di Maluku Dipicu 10 Indeks Kelompok Pengeluaran

AMBON (info-ambon.com)- Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Maluku di 3 kabupaten/kota, pada April 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 2,43 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga

Konsumen (IHK) dari 101,92 pada April 2023 menjadi 104,40 pada April 2024.

Kepala BPS Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaellapia menyampaikan, tingkat inflasi m-to-m sebesar 0,29 persen dan tingkat deflasi y-to-d sebesar 1,17 persen.

“Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya 10 indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar
4,28 persen; kelompok kesehatan sebesar 3,64 persen; kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,58 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,53 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,69 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,66 persen; kelompok transportasi sebesar 1,53 persen; kelompok perumahan, air,
listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,35 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,06 persen; dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,54 persen,” katanya kepada wartawan di Kantor BPS Maluku, Kamis (3/5/2024).

Sementara itu, lanjut Pattiwaellapia, kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,12 persen.

Dikatakan, komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada April 2024, antara lain: beras, tomat, cabai rawit, bawang putih, sigaret kretek mesin (SKM), buncis, bahan bakar rumah tangga, nasi dengan lauk, gula pasir, labu siam/jipang, bawang merah, emas perhiasan, kangkung, telur ayam ras, pembalut wanita, sigaret kretek tangan (SKT), tarif angkutan laut,
mobil, kopi bubuk dan sawi hijau.

“Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan
deflasi y-on-y, antara lain: ikan selar/kawalinya, ikan cakalang/sisik, ikan layang/mumar, ikan
tongkol/komu, ikan tuna, ikan kembung/lema, terong, bayam, minuman ringan, pisang, tempe, pepaya, sabun mandi cair, telepon seluler, sabun cream detergen, ikan kakap merah, lemon,
sepatu pria, keramik dan tas sekolah Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada April 2024, antara lain: cabai rawit, tomat, cabai merah, bawang putih, nasi dengan lauk, telur ayam
beras, emas perhiasan, sigaret kretek mesin (SKM), susu bubuk, gula pasir, bakso siap santap, tarif kendaraan roda 4 online, bawang merah, kue basah, kue kering berminyak, bawang bombay, sagu, pepaya muda, mie kering instant dan tahu mentah,” lanjut Pattiwaellapia.

Sedangkan komoditas yang
memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, antara lain: ikan layang/mumar, ikan selar/kawalinya, sawi hijau, ikan cakalang/sisik, ketimun, kacang panjang, tarif angkutan udara, bayam, daun singkong, daun melinjo, bahan bakar rumah tangga, ikan baronang/samandar,
lemon, labu siam/jipang dan ikan tuna.

“Pada April 2024, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,20 persen; kelompok penyediaan
makanan dan minuman/restoran sebesar 0,31 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,29 persen; kelompok transportasi sebesar 0,21 persen; kelompok perumahan,
air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,18 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,07 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,07 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,05 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,03 persen dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,03 persen,” ujar dia.

Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu kelompok informasi,bkomunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen,” tutup dia.(EVA)

Exit mobile version