AMBON (info-ambon.com)- Hujan deras yang mengguyur Kota Ambon sejak Minggu (17/8/2025) menyebabkan bencana alam berupa longsor dan banjir di sejumlah titik. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon, tercatat sebanyak 17 titik longsor terjadi hanya dalam satu hari bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-80 RI tahun 2025.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Kota Ambon, Frits RM Tatipikalawan, mengungkapkan dari total titik longsor, mayoritas terjadi di Kecamatan Sirimau.
“Bencana longsor pada tanggal 17 Agustus ini terjadi di 17 titik. Sebanyak 11 titik berada di wilayah Kecamatan Sirimau, 4 titik di Kecamatan Nusaniwe, serta masing-masing 1 titik di Kecamatan Leitimur Selatan dan Baguala,” ujar Frits kepada info-ambon.com di Ambon, Minggu (17/8/2025) sore.
Selain tanah longsor, sejumlah infrastruktur dan rumah warga turut terdampak. BPBD mencatat empat unit rumah mengalami kerusakan akibat tertimpa longsoran tanah.
“Rumah yang terdampak berada di beberapa lokasi, antara lain di Gang Singa RT 004/RW 001 Kelurahan Karang Panjang, Kelurahan Batu Gajah, Desa Hatalai di Kecamatan Leitimur Selatan, dan Kelurahan Pandan Kasturi, Kecamatan Sirimau,” paparnya.
Tidak hanya itu, dua unit talud penahan tanah juga ambruk akibat tingginya curah hujan. Talud tersebut berada di Jalan Rijali, Kelurahan Batu Gajah dan di wilayah Halong Batu-Batu, Kecamatan Baguala.
Bencana yang terjadi juga mengakibatkan satu pohon tumbang di Desa Hatalai, Kecamatan Leitimur Selatan. Namun, pohon tumbang tersebut telah ditangani tim BPBD dan instansi terkait.
Frits menambahkan, pihaknya telah melakukan pendataan di seluruh titik bencana dan menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga terdampak.
“Kita sudah tindak lanjuti dengan pemberian bantuan tanggap darurat kepada korban terdampak,” katanya.
Meski kerusakan cukup luas, BPBD memastikan tidak ada korban jiwa dalam bencana yang bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI ke-80 tersebut.
“Kami bersyukur tidak ada korban jiwa. Namun kami mengimbau warga tetap waspada, karena potensi cuaca ekstrem masih cukup tinggi,” ujar Frits mengingatkan. (EVA)
Discussion about this post