Hemat Biaya Produksi Setelah Beralih dari BBM ke Listrik

Program Electrifying Agriculture PLN di Waimital-Maluku.-dok-

AMBON (info-ambon.com)-Kelompok tani dari Sumber Tani Desa Waimital, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), kini dapat semakin produktif dalam memproduksi hasil taninya.

Pasalnya, kini proses menggiling gabah menjadi beras lebih cepat dan lebih hemat dengan menggunakan listrik dari Program Electrifying Agriculture PLN.

Hal ini diutarakan oleh ketua kelompok tani Sumber Tani Desa Waimital, Muhammad Faturahman.

“Terima kasih PLN yang telah membantu kami, petani di desa Waimital dengan memberikan bantuan listrik yang bisa kita manfaatkan untuk mempermudah kita paska panen baik dari segi pengeringan padi, penggilingan sampai pengemasan,” kata Faturahman dalam rilis tertulis yang diterima redaksi info-ambon.com, Rabu (7/9/2022).

Faturahman menambahkan, dengan kehadiran program Electrifying Agriculture melalui ketersediaan Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) di lokasi penggilingan padi para kelompok tani, pihaknya dapat menggunakan penggilingan padi listrik yang menghemat biaya produksi serta menjaga kualitas beras.

Dirinya mengungkapkan jika sebelumnya menggunakan bahan bakar minyak (BBM) atau solar mengeluarkan biaya Rp 16 juta hingga Rp 20 juta per musim tanam, tetapi dengan memanfaatkan SPLU bisa menghemat biaya produksi sampai ke Rp 10 juta hingga Rp 12 juta. Artinya, ada penghematan sekitar 37 persen.

“Kehadiran PLN yang bersinergi dengan petani disini sangat membantu dan sangat dibutuhkan oleh petani. Di samping itu kita bisa menghemat, sehingga hasil pertanian kita meningkat. Program Electrifying Agriculture ini betul-betul membantu petani,” ujarnya.

Penggilingan Padi dengan menggunakan listrik ini menjadi solusi usaha sektor pertanian dalam meningkatkan nilai jual hasil pertanian.

“Hasil bumi tak lagi dijual dalam bentuk gabah/padi, namun dijual sudah berupa beras dengan kualitas bagus karena sudah melalui tahapan sortir atau kontrol yang baik sehingga dapat dijual di pasar domestik bahkan siap jual hingga ke luar pulau”, tutur Faturahman.

Senada dengan hal tersebut, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Masohi, I Made Agus Dwi Putra, mengatakan bahwa program Electrifying Agriculture PLN ditujukan untuk membantu petani dalam memberikan kemudahan mendapatkan layanan kelistrikan sehingga dapat meningkatkan produktifitas pertanian.

“Program ini dilaksanakan PLN untuk mendorong petani memanfaatkan teknologi dengan energi listrik untuk meningkatkan  produktivitas pertanian”, pungkas Made.

Made juga menambahkan, para petani di kelompok tani Sumber Tani Desa Waimital kini dapat memanfaatkan SPLU yang disediakan PLN yang berfungsi untuk menggantikan diesel sebagai sumber listrik untuk menggerakkan motor-motor pengeringan & penggilingan padi serta pengemasan beras hasil gilingan.

“Kami berharap dengan adanya program ini semakin banyak petani atau pengusaha dibidang pertanian yang menggunakan mesin berbasis listrik untuk mempercepat proses dengan biaya yang lebih rendah,” katanya.

Adapun SPLU Waimital Kairatu yang disediakan oleh PLN tersebut berdaya 23.000 VA dengan tarif layanan khusus, yang digunakan oleh para kelompok tani dari Sumber Tani Desa Waimital untuk pengeringan, penggilingan dan pengemasan padi. (EVA)

Exit mobile version