AMBON (info-ambon.com)- Guna mendukung pembangunan serta revitalisasi pasar Mardika menjadi pasar tradisional moderen yang akan dilaksanakan pada tahun 2022 dan akan selesai pada 2023 mendatang, maka penyiapan lahan sementara dikebut.
Pemerintah Kota Ambon melalui Dinas Teknis, yakni Satuan Polisi Pamong Praja melaksanakan pembongkaran pada lapak-lapak. Pembongkaran merupakan hari ke-tiga, Jumat (7/1/2022).
Sejumlah pedagang terpaksa mengobral dagangan mereka, ketimbang tidak laris terjual, seiring dengan adanya pembongkaran pasar Mardika.
Dari pantauan info-ambon.com di pasar Mardika, terlihat para pedagang mengobral dagangannya dengan harga murah, sayur kacang panjang yang biasanya di jual Rp 10.000 per ikat, terpaksa dijual dengan harga Rp 5.000, Cabai juga dijual murah, dari sebelumnya percupa Rp 15.000 menjadi Rp 10.000. Sementara perkilo Rp 100 ribu. Juga terlihat sayur labu, terong, sawi, kangkung dan bayam yang didagangkan per ikat Rp 5 ribu.
“Dari pada seng laku to, labe bae katong jual akang deng harga murah jua,” jelas salah satu pedagang sayur, Marni dengan dialeg Ambon.
Bukan hanya pedagang yang mengobral sayur mereka, namun terlihat pembeli yang begitu bingung mencari bahan pokok, karena ruko tempat jualan sudah dibongkar anggota polisi pamong praja yang juga di bantu sebagian warga.
“Bingung ya mau beli sayur, ikan dan lain lain. Apalagi jalan masuk udah ditutup, jadi kami kesulitan juga. Tapi harapannya pembangunan pasar Mardika bisa berjalan lancar biar pedagang dan pembeli juga bisa senang.
Diketahui, sebelum pembongkaran, Pemkot Ambon telah memberikan pemberitahuan melalui surat edaran kepada mereka pada 4 Januari 2022 lalu. (EVA)