AMBON(info-ambon.com)-Di hari ke-3 pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Ambon-Provinsi Maluku, kasus terkonfirmasi positif Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) mengalami kenaikan yang cukup drastis.
Dari data yang dikeluarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Ambon, Rabu (24/6/2020) pukul 20.20 WIT, angka terkonfirmasi positif naik sebanyak 31 orang. Mereka yang terkonfirmasi ini, langsung dirawat. Kasus terkonfirmasi positif sehari sebelumnya adalah 439 orang, dan Rabu kemarin sudah terkonfirmasi sebanyak 470 orang.
Kenaikan ini pula, adalah kenaikan kasus terkonfirmasi positif nomor dua terbanyak atau tertinggi sepanjang bulan Juni 2020 ini. Sebab pada tanggal 19 ke 20 Juni, ada peningkatan sebanyak 40 kasus.
Data yang dimiliki info-ambon.com, kasus terkonfirmasi pada tanggal 1 Juni sebanyak 191 orang, 2 Juni sebanyak 191 orang (=), 3 Juni sebanyak 202 orang (+11), 4 Juni sebanyak 209 orang (+7), 5 Juni sebanyak 216 orang (+17), 6 Juni sebanyak 235 orang (+19), 7 Juni sebanyak 235 orang (=),8 Juni sebanyak 240 orang (+5), 9 Juni sebanyak 248 orang (+8), 10 Juni sebanyak 260 orang (+12), 11 Juni sebanyak 260 orang (=), 12 Juni sebanyak 290 orang (+30), 13 Juni sebanyak 299 orang (+9), 14 Juni sebanyak 313 orang (+14), 15 Juni sebanyak 343 orang (+30).
Sementara kasus terkonfirmasi pada 16 Juni sebanyak 366 orang (+23), 17 Juni sebanyak 370 orang (+4), 18 Juni sebanyak 370 orang (=), 19 Juni sebanyak 383 orang (+13), 20 Juni sebanyak 423 orang (+40), 21 Juni sebanyak 423 orang (=), 22 Juni sebanyak 437 orang (+14), 23 Juni sebanyak 439 orang (+2) dan 24 Juni sebanyak 470 orang (+31). Dengan data itu, maka sepanjang bulan Juni ini saja, angka konfirmasi sebanyak 279 kasus.
Walikota Ambon, Richard Louhenapessy mengakui, semakin banyak kasus terkonfirmasi yang didapat, maka menunjukan kinerja petugas atau tenaga kesehatan (Nakes) dilapangan, baik.
Sebab, tentu angka itu merupakan hasil tracking dari pasien konfirmasi, terhadap warga lain yang melakukan kontak erat dengan mereka. ‘’Ini baik, karena dengan demikian, penanganan akan bisa semakin cepat dilakukan, dan potensi penularan ke warga lain juga bisa kita minimalisir,’’ tegasnya. (PJ)