AMBON (info-ambon.com)-Harga cabe rawit uang di tawarkan pedagang di pasar tradisional Mardika, Kota Ambon mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Salah satu pedagang cabai rawit di Pasar Mardika, La Aswan mengatakan, harga cabe rawit saat ini mencapai Rp100.000-Rp110.000 per kg, dari sebelumnya Rp. 80.000, dari harga normal Rp35.000 kg. Sedangkan eceran Rp10.000 per cup.
Dan harga cabai keriting masih dalam kondisi normal yakni, berkisar antara Rp.40.000-Rp.45.000 per kg. “Harga cabai rawit sudah naik, harga penjualan di sentra produksi Rp90.000- Rp100.000.per kg,”katanya, kepada Info-ambon.com, Jumat(2/8/2019).
Menurutnya, kenaikan harga cabai disebabkan karena terjadinya kekosongan dari sentra produksi. Kalau pun ada itu hanya sedikit, dan langsung diborong oleh pedagang lainnya. “Karena stok kosong, ketika stok dari seram masuk banyak pedagang yang borong untuk membeli cabe,”jelas dia.
Diakui jika harga cabe mengalami fluktuasi. Sebab sejak beberapa bulan kemudian ini, harga cabe fluktuasi naik turun. Menurutnya, jika pasokan belum ada maka otomatis harga cabe akan terus mengalami kenaikan.
“Harga tak menentu karena tergantung dari pasokan, kalau pasokan banyak dan lancar otomatis harga cabe bisa mengalami perubahan. Namun dengan melihat kondisi seperti ini, maka harga cabe bisa saja terus melonjak,”katanya.
Salah satu pembeli, Mersy mengatakan, jika harga cabe saat ini mengalami kenaikan yang tak terkontrol. Oleh karena itu, pemerintah harus melakukan pengawasan. “Saat saya beli kaget harga cabe bisa sampai segitu, inikan harus diawasi oleh pemerintah tak boleh seperti ini,”tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Piet Leuwol ketika dikonfirmasi mengatakan, bahwa dirinya akan meminta petugas untuk turun melakukan pengawasan. “Nanti kami akan turun pengawasan, dan mengecek kenapa harga cabai bisa naik hingga Rp100 ribu,”katanya. (EVA)