AMBON (info-ambon.com)-Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Ambon, G I S Soplanit menjelaskan, tenaga kerja perawat asal Kota Ambon yang dipersiapkan bekerja ke Australia masih dalam proses oleh Badan Penyelenggara Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BPPTKI) sebagai lembaga resmi Pemerintah
BPPTK sementara menyiapkan dokumen-dokumen bersama Global Lobaur Solutions (GLS) yang berkedudukan di Australia saat ini sementara melengkapi dokumen dan visa mereka sehingga akan di tindak lanjuti dalam waktu dekat ini.
Disampaikannya, mereka yang terakomodir sebanyak 83 orang, tetapi setelah dilakukan seleksi yaitu, pelatihan keterampilan, pelatihan standar berbahasa Inggris dan lainnya, maka tersaring 50 orang oleh provider. ‘’Kemungkinan 1 Juli nanti, BPPKI akan menindaklanjuti kembali di Jakarta bersama Kemenlu,” katanya kepada Info-ambon.com, Kamis (27/6/2019).
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon bersama lembaga Global Lobaur Solutions (GLS) yang berkedudukan di Australia perpanjang pendaftaran tenaga kerja kesehatan, awal pendaftaran sebanyak 71 orang mendaftarkan diri untuk menjadi tenaga kesehatan di Global Labour Solution (GLS) yang berkedudukan di Australia.
Syarat untuk peserta yakni, ber e-KTP Ambon, umur minimal 22 sampai 45 Tahun, foto 3X4, ijazah asli SD sampai D3/SI kesehatan, akte kelahiran, surat ijin keluarga, SKCK, dan surat keterangan dokter. Dan kalau pun dari luar Ambon akan di mintakan surat keterangan domisili.
Yang sudah mendaftarkan diri akan mengikuti proses bimbingan yang akan dilakukan oleh provider pada lembaga tersebut.
Kalau awalnya hanya diminta 25 tenaga perawat yang memiliki ijasah S1 maupun D3 keperawatan untuk di didik dan bekerja di Australia sebagai tenaga perawat bagi Lanjut Usia (Lansia) di Panti Jompo, maka sekarang mereka menambah lagi 100 persen menjadi 50 tenaga kerja. Gaji yang ditawarkan mencapai Rp 600-700 juta per tahunnya. Ditambahkan, 50 orang tenaga itu tidak harus langsung semuanya dikirim. Kalau misalnya 5 atau 10 sudah memenuhi persyaratan, kita kirim dulu sampai dengan 50 orang tapi harus memenuhi standar,” tutupnya.
Dijelaskan, tenaga kerja muda ini harus memenuhi persyaratan selain memahami kultur Australia yang kedua itu harus memenuhi standar bahasa Inggris dibawah lembaga akreditas yang disetujui oleh Australia.
Untuk memenuhi standar bahasa inggris yang ditentukan oleh Australia, Pemkot Ambon bekerjasama dengan salah satu lembaga bahasa yang akreditasnya dibawah Australia. “Nanti kita bekerjasama dengan lembaga bahasa yang akreditasnya di bawah Australia,” terangnya.
Tenaga kerja yang dibutuhkan oleh Australia antara lain, tenaga kerja dengan bergelar nurse dibidang kesehatan untuk perawat orang lansia hingga baby sister. “Tenaga kerja kesehatan yang paling dibutuhkan di Australia antara lain tenaga kerja nurse dibidang kesehatan bisa untuk orang jompo, bisa juga untuk baby sister, bisa juga untuk asisten rumah tangga,” tuturnya.(IA-EVA)