AMBON(info-ambon.com)-Melihat talenta-talenta musik yang terus bermunculan di Kota Ambon belakangan ini, membuat keyakinan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy semakin mantap, menatap Ambon menuju kota musik dunia yang akan ditetapkan Oktober 2019 mendatang di Paris.
Menghadiri konser musik yang diselenggarakan Pendidikan Seni Musik, Institute Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon, yang dibalut dalam tema unity in diversity of music, Louhenapessy menegaskan, potensi yang dimiliki Kota Ambon saat ini, meyakininya bahwa United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) akan menetapkan Ambon sebagai salah satu kota kreatif dengan basisnya adalah musik.
Menurutnya, apa yang dilaksanakan IAKN Ambon saat ini, patut diberikan apreseasi, karena IAKN melalui program studi pendidikan seni musik menunjang perwujudkan keinginan itu. Sebab kegiatan ini adalah bagian dari kegiatan yang tidak bisa dilepaspisahkan sebagai rangkaian mewujudkan Ambon sebagai kota musik dunia.
‘’Karena potensi yang selama ini terpendam sudah muncul ke permukaan. Dengan kekuatan yang potensial untuk mewujudkan dan membuktikan kepada dunia bahwa kota ini patut untuk menjadi kota musik dunia,’’ tandasnya.
Kepada para akademisi IAKN yang sangat berperan majukan musik di Maluku dan Kota Ambon secara khusus, dirinya memberikan apreseasi yang tinggi dan terima kasihnya.
Louhenapessy tambahkan, tahun 2011, ketika Pemkot Ambon mencanangkan Ambon sebagai kota musik, banyak orang yang pesimis dan berikan komentar yang minor.
Namun seiring perjalanan waktu, maka pada tahun 2016 tanpa disadari kemudian UNESCO mulai memberikan perhatian kepada Ambon, sebagai sebuah kota dengan spesifikasi khusus yang bisa diarahkan sebagai kota kreatif yang berbasis musik. Dan saat itu pula, kita canangkan Ambon menuju kota musik dunia.
Dan pemerintah pusat, melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mensuport Ambon secara luar biasa untuk mewujudkan mimpi tersebut, apalagi adanya keinginan pemerintah pusat melalui Presiden RI, Jokowi untuk menjadikan kota-kota di Indonesia dengan spesifikasi berbeda-beda.
Saat ini, lanjut Louhenapessy, sudah ada 34 kota kreatif yang dicanangkan pemerintah pusat, misalnya Bandung kota kreatif dengan spesifikasi desain, Pekalaongan dengan batik dan Ambon kota kreatif dengan basisnya musik.
Ia tambahkan, diera milenial dengan persaingan yang sangat ketat, maka jika suatu kota hanya biasa-biasa saja, maka kota itu tidak akan bisa bersaing dalam tata pergaulan nasional maupun internasional.
Kedepan, kata Louhenapessy, hanya kota dengan karakteristik tertentu yang akan menjadi pusat perhatian dan selalu diperhatikan. ‘’Itu sebabnya, obsesi kenapa Ambon harus tampil dengan karakteristik yang spesifik, sehingga kedepan, ketika orang ingin menikmati dan mempelajari music, maka seantero Indonesia akan katakan, itu ada di Ambon’’.
Untuk menuju kota musik dunia, berbagai syarat sudah disiapkan Ambon Music Office (AMO) dengan dukungan penuh Bekraf dan mohon dukungan doanya untuk nantinya dapat ditetapkan UNESCO Oktober mendatang. ‘’Ada 2 kota yang diusulkan Indonesia melalui Kemendikbud RI yakni Surakarta kota budaya dan Ambon kota musik,’’ tambahnya.
‘’Kalau Tuhan sayang, maka Oktober 2019 mendatang, saya akan presentase seluruh konsep Ambon sebagai kota musik dunia dalam sidang paripurna UNESCO di Paris-Prancis’’.
Saat ini, lanjutnya, sudah ada kredo atau pengakuan dari Indonesia dan dunia, bahwa Ambon adalah kota musik, makanya, pihaknya kewalahan melayani undangan-undangan dari dalam dan luar negeri untuk menampilkan tim music Ambon. ‘’Berbagai kota di Indonesia dan berbagai negara di dunia mengundang tim musik asal Ambon untuk tampil, ada dari Australia, Canada, New Zealand, Australia dan masih banyak lagi. Ini adalah kredo yang luar biasa,’’ terangnya.
Musik di Ambon oras ini, kata Louhenapessy, sudah tidak lagi sekedar hobi, melainkan sudah menjelma menjadi nilai ekonomis yang tinggi dan luar biasa. ‘’Musik bukan sekedar hobi, tapi jadi potensi ekonomi bagi generasi milenia Ambon. Dan Musik adalah masa depan Kota Ambon,’’ tegasnya. (PJ)