AMBON (info-ambon.com)-Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa mengungkapkan sejumlah langkah strategis untuk pembangunan Provinsi Maluku dalam pidato yang disampaikan dalam kegiatan kampanye keliling Maluku.
Pihaknya mengidentifikasi berbagai tantangan yang dihadapi daerah ini, meskipun Maluku dianugerahi dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, baik di laut, darat, maupun bawah tanah.
Dia menyampaikan keprihatinannya mengenai kondisi Provinsi ini yang masih tertatih-tatih dalam mencapai kemajuan dan kesejahteraan meskipun memiliki potensi yang luar biasa. Menurutnya, kondisi ini menjadi pertanyaan yang sama yang muncul di kalangan masyarakat Maluku.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Lewerissa bersama Wakil Gubernur Abdullah Vanath telah menyusun sebuah agenda perubahan yang disebut “Sapta Cita Lawamena”, yang bertujuan untuk membawa Maluku menuju kemajuan yang berkelanjutan dan sejahtera. Sapta Cita Lawamena terdiri dari tujuh strategi utama yang berfokus pada peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan, pengentasan kemiskinan, dan pengurangan tingkat pengangguran.
“Program ini adalah pilihan strategis yang kami yakini bisa mengubah wajah Maluku menjadi lebih maju dan berkeadilan,” ujar Lewerissa dalam pidato perdana di Kantor DPRD Maluku, Rabu (5/3/2025).
Salah satu fokus utama dalam program ini adalah membuka lebih banyak lapangan kerja dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal.
“Melalui program tersebut, pentingnya investasi yang etis dan berpihak pada kepentingan rakyat Maluku, bukan hanya sekadar eksploitasi sumber daya alam yang ada,” terang dia.
Selain itu, Lewerissa juga menyoroti pentingnya perbaikan sektor pendidikan dan kesehatan sebagai bagian dari pembangunan sumber daya manusia yang berkelanjutan.
Perlunya pemerataan distribusi tenaga pengajar dan perbaikan infrastruktur pendidikan, terutama di daerah kepulauan yang sulit dijangkau.
“Pemerataan pembangunan juga menjadi fokus, di mana pemerintah daerah akan memperkuat sektor UMKM, membuka akses pasar, dan mengurangi disparitas pembangunan antar wilayah, agar pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat, baik yang tinggal di kota besar maupun di pelosok desa,” lanjut Lewerissa.
Pihaknya menekankan pentingnya peran adat dan kearifan lokal dalam menjaga harmoni sosial serta mematuhi hukum yang berlaku, untuk memperkuat semangat kebersamaan dalam masyarakat Maluku.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan anggaran dan kewajiban melunasi utang daerah, Lewerissa optimistis bahwa dengan semangat kebersamaan dan kerja keras, Provinsi Maluku bisa keluar dari kemiskinan dan menuju masa depan yang lebih sejahtera.
“Musim kampanye telah usai. Sekarang saatnya semua elemen masyarakat bergandengan tangan untuk membangun Maluku yang lebih baik,” tegasnya.
Lewerissa juga mengajak seluruh komponen masyarakat, termasuk pemerintah pusat, DPRD Provinsi Maluku, serta bupati dan wali kota, untuk mendukung cita-cita besar ini. Ia berharap doa dan dukungan dari seluruh rakyat Maluku agar program-program pembangunan yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik.
Mengakhiri pidatonya, Lewerissa mengungkapkan harapannya Maluku dapat terus maju dan berkembang, selaras dengan semangat persatuan dan kebersamaan yang telah diwariskan oleh para leluhur. “Dengan dukungan kita semua, saya yakin Maluku bisa meraih masa depan yang lebih baik,” tutupnya. (EVA)
Discussion about this post