AMBON (info-ambon.com)-Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, secara resmi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang) dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Maluku tahun 2025–2029. Kegiatan berlangsung di salah satu hotel di Kota Ambon, Kamis, (24/7/2025).
Musrenbang ini dihadiri oleh unsur Forkopimda Maluku, anggota DPD RI perwakilan Maluku, kepala daerah se-Maluku, perwakilan kementerian dari pusat, serta sejumlah pejabat vertikal, termasuk Bank Indonesia dan OJK Maluku.
Dalam sambutannya, Gubernur Lewerissa menegaskan bahwa RPJMD kali ini mengusung visi Transformasi menuju Maluku yang maju, adil, dan sejahtera sebagai kontribusi daerah menyongsong Indonesia Emas 2045. Visi tersebut dituangkan dalam tujuh misi strategis yang disebut Sapta Cita.
“Tujuh Sapta Cita ini mencakup mulai dari reformasi tata kelola pemerintahan, pengentasan kemiskinan, pembangunan SDM, infrastruktur, hingga pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan lembaga sosial masyarakat berbasis budaya lokal,” kata Lewerissa.
Ia menjelaskan, visi dan misi Pemerintah Provinsi Maluku telah diselaraskan dengan RPJMN 2025–2029. Seluruh perangkat daerah diinstruksikan untuk menjabarkannya secara konkret dalam Rencana Strategis berbasis program, kegiatan, serta output dan outcome yang terukur.
Lewerissa menekankan pentingnya partisipasi semua pemangku kepentingan dalam proses ini. “Masukan dari berbagai unsur, baik pemerintahan maupun non-pemerintahan, sangat diperlukan untuk menyinergikan kebijakan pusat dan daerah,” ujarnya.
Gubernur juga menyoroti sejumlah arah kebijakan nasional yang akan menjadi pedoman pembangunan di daerah, seperti Perpres Nomor 83 Tahun 2024 tentang Badan Gizi Nasional, dan tiga Instruksi Presiden yang berfokus pada efisiensi belanja, pengentasan kemiskinan ekstrem, serta pembentukan koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
Dalam forum tersebut, Lewerissa turut menyampaikan tiga proyek strategis nasional yang menjadi perhatian utama di Maluku: pembangunan Bendungan Way Apu, pengembangan Lapangan Abadi Blok Masela, dan Maluku Integrated Port.
“Musrenbang ini harus menjadi momentum menyusun rencana pembangunan yang implementatif, efisien, dan berdampak nyata bagi masyarakat,” tutup Lewerissa. (EVA)
Discussion about this post