AMBON(info-ambon.com)– Gubernur Maluku, Drs. Murad Ismail, mengakui, capaian inflasi Provinsi Maluku pada semester pertama tahun 2021 tercatat sangat terkendali.
“Semester pertama 2021, inflasi kita sangat terkendali yaitu sebesar 1,22 persen year on year, lebih rendah dibandingkan nasional yang tercatat 1,33 persen year on year,” jelasnya kepada info-ambon.com, Kamis (26/8/2021).
Menurutnya, bada bulan Juli 2021, inflasi Maluku tercatat sebesar 1,31 persen year on year dan nasional sebesar 1,52 persen year on year. “Ini masih dangat terkendali dibandingkan sasaran inflasi Maluku 2021 yaitu 3,0 persen atau sekitar 1 persen year on year,” ujarnya.
Mantan Dankor Brimob Polri itu mengakui, pandemi Covid-19 telah menimbulkan tekanan berat terhadap perekonomian nasional, maupun perekonomian daerah, baik dari sisi penawaran, maupun permintaan.
“Pengendalian inflasi perlu diarahkan untuk mencari titik keseimbangan, sekaligus upaya memberikan stimulus kepada produsen agar tetap berproduksi,” tandasnya.
Murad Ismail juga mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) yang berhasil meraih predikat terbaik sebagai kabupaten berprestasi dalam mengendalikan inflasi untuk kategori wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua, tahun 2020.
Prestasi yang diraih Kabupaten Malra ini diumumkan saat Rekornas Pengendalian Inflasi tahun 2021 yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo secara virtual, Rabu (25/8/2021) kemarin.
“Hari ini Kabupaten Malra meraih TPID Award 2020, karena dinilai berhasil mengendalikan inflasi sepanjang tahun 2020 untuk kategori kabupaten/kota di wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua,” kata Gubenur.
Menurutnya, prestasi yang diraih oleh Kabupaten Malra dapat diikuti oleh Kabupaten/Kota lainnya di Maluku. “Untuk mencapai itu, maka dibutuhkan koordinasi, komunilasi dan kolaborasi dari berbagai sektor untuk mengendalikan inflasi, baik pemerintah, perbankan, maupun swasta,” ungkapnya.
Ditambahkannya, di tengah kondisi pandemi, TPID Maluku harus tetap bekerja melaksanakan strategi pengendalian infkasi terkait 4K yakni ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif.(PJ)