MAKASSAR(info-ambon.com)-Sebagai aplikasi super-app (aplikasi pintar) asli Indonesia, GOJEK terus berkomitmen untuk memberikan dampak sosial seluas-luasnya bagi masyarakat melalui pemberdayaan sektor ekonomi informal. Jutaan mitra pengemudi GOJEK merupakan perpanjangan tangan GOJEK dalam memberikan dampak positif termasuk untuk meminimalisir risiko kecelakaan lalu lintas.
Data Korlantas Polri, menyebutkan bahwa jumlah korban kecelakaan lalu lintas cukup tinggi dibandingkan negara-negara tetangga, sekitar 28-30 ribu per tahun. Tentunya hal ini patut menjadi perhatian GOJEK sebagai penyedia layanan ride-hailing pertama dan terbesar di Indonesia. Menggandeng berbagai institusi, GOJEK semakin memberdayakan mitra pengemudi melalui pelatihan P3K yang bermanfaat bukan hanya untuk keseharian mereka, namun juga masyarakat pada umumnya.
Head of Regional Corporate Affairs Indonesia Bagian Timur Indonesia GOJEK, Mulawarman mengatakan, melalui kerja sama dengan Aksi Cepat Tanggap dan PMI Provinsi Sulawesi Selatan, pihaknya merangkul mitra driver Makassar khususnya yang tergabung dalam komunitas Unit Reaksi Cepat (URC).
Komunitas URC selama ini telah berinisiatif menolong pengguna jalan yang membutuhkan dan kami sangat mengapresiasi hal tersebut. Kami juga berkomitmen untuk semakin memberdayakan mereka melalui pelatihan P3K yang diberikan oleh pihak-pihak yang berkompetensi.
Pelatihan P3K GOJEK di Makassar terbagi menjadi dua bagian dan diadakan melalui wadah Bengkel Belajar Mitra (BBM)yang bertujuan untuk ‘menaikkelaskan’ mitra GOJEK. Pertama, pelatihan P3K tingkat dasar yang diampu oleh PMI Provinsi Sulawesi Selatan. Kedua, adalah pelatihan P3K bersertifikat dan menyasar mitra driver yang tertarik menjadi bagian dari komunitas URC.
Perwakilan Kepala Bidang Diklat dan Relawan PMI Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Syamsir menuturkan, ini kali pertama pihaknya berkolaborasi dengan layanan ride-hailing untuk mitigasi risiko lakalantas.
Kegiatan pembekalan ilmu dasar pertolongan pertama untuk mitra driver ini menarik karena teman-teman mitra driver yang sering menghabiskan waktunya di jalan memahami sisi praktis pertolongan pertama. Harapan kami, semakin banyak mitra driver GOJEK yang teredukasi sehingga dapat menolong sesama pengguna jalan bila terjadi kecelakaan.
Sementara, untuk mitra driver yang sudah tergabung dalam komunitas URC, diberikan pelatihan bersertifikat yang diselenggarakan oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT). Pelatihan serupa, diadakan pula oleh Palang Merah Indonesia di beberapa kota lainnya.
Head of Program ACT Provinsi Sulawesi Selatan, Nur Ali Akbar menyampaikan pihaknya menyambut positif kerja sama dengan GOJEK, karena sejalan dengan komitmen kami untuk membuat semakin banyak masyarakat paham akan keterampilan menolong. Keterampilan penolong tidak boleh disepelekan, harapan kami dengan materi yang komprehensif, mitra driver sigap memberikan respon yang tepat untuk kondisi darurat di jalan raya.
Selain mengadakan pelatihan P3K, GOJEK Makassar juga meluncurkan ambulans untuk membantu komunitas URC menangani luka ringan dan luka sedang di tempat kejadian kecelakaan. “Tidak hanya aktif saat keadaan darurat, ambulans GOJEK juga senantiasa mengunjungi basecamp-basecamp mitra driver di Makassar untuk melakukan pemeriksaan kesehatan agar para mitra driver bisa optimal dalam mencari nafkah untuk keluarga,” jelas Mulawarman.
Ambulans GOJEK dilengkapi dengan alat penunjang P3K dan didukung oleh tenaga medis yang siap melayani 24 jam sebagai upaya untuk memaksimalkan pertolongan pertama saat keadaan darurat di jalan raya. Unit ambulans GOJEK dioperasikan oleh tim medis dan pengemudi ambulans tersertifikasi sehingga siap memberikan pengobatan dan mengantarkan korban ke rumah sakit saat terjadi kecelakaan lalu lintas atau kondisi darurat lainnya.
Solusi Keamanan Menyeluruh GOJEK
Peluncuran ambulans serta pelaksanaan pelatihan P3K bagi mitra driver adalah langkah mitigasi risiko yang GOJEK lakukan sebagai bagian dari solusi keamanan menyeluruh. Sejalan dengan arahan pemerintah dalam memastikan layanan transportasi online yang aman, seperti tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan mengenai transportasi online, GOJEK menginisiasi berbagai inovasi yang menjawab kebutuhan masyarakat.
Inisiatif-inisiatif tersebut antara lain penyediaan layanan asuransi, pembangunan shelter penjemputan dan penurunan penumpang, serta pengembangan fitur keamanan dalam aplikasi GOJEK.
Perlindungan asuransi milik GOJEK mencakup risiko atas kehilangan maupun kerusakan barang akibat tindak kriminal, biaya pengobatan yang timbul atas risiko kecelakaan, serta uang pertanggungan atas risiko cacat permanen dan risiko kematian. Untuk pembangunan shelter, GOJEK terus menjajaki kerjasama dengan pengelola tempat-tempat keramaian seperti stasiun, pusat perbelanjaan, area residensial, universitas dan juga pemerintah daerah selaku pemilik lahan di tempat-tempat umum.
Sementara terkait pengembangan fitur, saat ini di aplikasi GOJEK telah aktif dua fitur keamanan baru yakni Tombol Darurat (Emergency Hotline) dan Bagikan Perjalanan (Share Trip). Kedua fitur ini memungkinkan pengguna untuk membagikan informasi perjalanan kepada kerabat mereka, serta merespon laporan darurat yang dibuat oleh pengguna. “Solusi keamanan menyeluruh yang dikembangkan GOJEK, merupakan wujud nyata dari komitmen GOJEK memberikan layanan transportasi yang aman dan nyaman. Ke depan kami akan melanjutkan inisiatif serupa, sehingga mitra driver dapat bekerja dengan tenang sekaligus terus menjadikan layanan GOJEK sebagai pilihan utama masyarakat,” tutup Mulawarman.(PJ)