AMBON (info-ambon.com)- Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Ambon melakukan demo di depan Balai Kota sekitar pukul 11.05 WIT, Kamis (3/9/2020). Demo terkait pelaksanaan Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Ambon serta PSBB berjilid-jilid serta transparansi penanganannya.
Pantauan Info-ambon.com di lapangan para pendemo tidak mengenal hujan yang deras, mereka tidak mundur, tetapi mereka juga mencoba menerobos masuk Balai Kota Ambon, namun dihadang para aparat keamanan yang tergabung dalam kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), sehingga terjadi aksi saling dorong antara para pendemo dengan pihak keamanan.
Saat demo, mereka membawa spanduk betulisan PSBB berjilid derita rakyat pung berjilid-jilid. Lebih baik diputusin pacar daripada hilang piring makan. Dalam pernyataan sikap Kordinator lapangan, Daniel Watloly meminta, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon harus memastikan bahwa bantuan dari pemerintah kepada masyarakat harus tepat sasaran dan bukan hanya itu saja tetapi bantuan yang diberikan juga harus memenuhi unsur 4 sehat 5 sempurna karena itu dapat membantu masyarakat untuk tetap sehat selama masa Pendemik.
2. Pemkot Ambon harus segera mempersiapkan Ambon untuk masuk pada tahapan normal menuju ke new normal, dikarenakan masyarakat sudah tidak ingin lagi PSBB diberlakukan, masyarakat memilih tetap melaksanakan aktivitas di tengah PSBB, karena kondisi ekonomi keluarga yang semakin menurun selama PSBB berjilid-jilid dilaksanakan.
3. masyarakat juga menilai bahwa Pemkot Ambon tidak tegas dan tidak efektif dalam penerapan sanksi PSBB, sehingga Kami mengusulkan untuk jangan lagi PSBB, ini diberlakukan karena hanya menghabiskan uang untuk para aparat keamanan yang harusnya menegakkan dan memberikan sanksi tetapi sanksi-sanksi tidak pernah dilaksanakan.
4. Pemkot Ambon harus segera mempersiapkan pentahapan pra normal menuju New normal, dimulai dengan melakukan sosialisasi baik dari media sosial media online maupun media cetak ataupun alat pengeras suara lampu lalu lintas, dikarenakan tingkat pengaruh media dalam mempengaruhi masyarakat tentang informasi covid 19 sangat besar.
5. Untuk menekan laju mobilisasi masyarakat turun ke pasar mardika maka kami GMKI cabang Ambon mengusulkan untuk perbanyak pasar tradisional pada setiap kompleks
6. Dalam hal mendukung flower for home selama pandemic maka kami meminta agar di setiap RT dipasangkan wi-fi untuk membantu anak-anak dalam sekolah dan mahasiswa dalam berkuliah.
Selain itu, Watloly menambahkan beberapa poin kepada Sekertaris Kota Ambon yakni, mereka kecewa tidak ketemu dengan pimpinan tertinggi di kota Ambon ini, karena kami hadir disini untuk membawa aspirasi dari masyarakat sesuai dengan hasil survey yang kami dapat dari masyarakat.
Lewat survay ini, kami harap Walikota dapat membuat kebijakan dan peraturan yang lebih baik dan dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat di kota ambon dalam beraktifitas. Hasil survey dengan hasil bahwa bantuan yang diberikan kepada masyarakt belum sepenuhnya tepat sasaran, pemberian empat sehat 5 sempurna tidak sesuai dengan kondisi kehidupan masyarkat, dan terkait tahapan PSBB di Kota Ambon bahwa sebagian masyarakat tidak puas, terkait berlakukan new normal bahwa sebagian masyarakat secara garis besar setuju untuk tahapan menuju normal, karena sebagian masyarakat tidak percaya dengan adanya virus covid 19.
Sementara itu, Sekkot Ambon, Anthony Gustav Latuheru saat bertemu mereka menyampaikan, saat ini Pemkot sudah memberikan bantuan kepada 51 ribu Kepala Keluarga (KK) yang berada di Kota Ambon, dengan 5 bantuan yakni, BLT, PKH, BST, Kartu Sembako, Bansos Pemkot, sehingga kami tidak tahu dengan hasil survey ini, ade-ade dapat dari mana, karena semua itu kami berikan berdasarkan data yang ada. “Ade-harus melakukan survey ulang kepada masyarakat dari tingkat lurah dan RT untuk lebih mengetahui data yang lebih akurat,”katanya.
Sekkot menyatakan, sependapat dengan permintaan para pendemo untuk pemberlakuan new normal, karena kita semua ingin keluar dari PSBB, semua semua aktifitas bisa berjalan dengan lancar, tapi apakah semua masyarakat akan lakukan protokol kesehatan, karena dengan adanya pentahapan PSBB dengan tujuan untuk menekan angka covid 19, sehingga tahap demi tahap kita lakukan.
Selain itu, dana covid 19 ada pada Pemkot dan Pemerintah Provinsi, dan juga didesa dalam bantu gugus tugas desa dan kelurahan yang bertujuan untuk melewati relawan yang berasal dari desa dan negeri, dengan untuk bisa berikan informasi masyakat yang terkonfirmasi COVID-19 kepada Pemerintah.(IA-EVA)
Discussion about this post