JAKARTA-Warga Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku merasakan guncangan lemah saat gempa M6,2 terjadi pada Selasa (8/9), pukul 07.45 WIB. Warga merasakan gempa sekitar 2 hingga 3 detik.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Tengah memantau masyarakat tidak panik saat gempa terjadi. Sedangkan di Kabupaten Seram Bagian Timur, masyarakat tidak merasakan gempa tersebut. BPBD Kabupaten Seram Bagian Timur melaporkan kondisi masyarakat kondusif.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis gempa magnitude 6,2 terjadi di kedalaman 193 km. Pusat gempa berada 198 km tenggara Maluku Tengah. Guncangan gempa yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity menunjukkan Kaimana II MMI, Manokwari, Banda dan Kairatu II – III MMI, Ambon dan Sorong III MMI. Skala III MMI memberikan gambaran getaran dirasakan nyata dalam rumah dan getaran dirasakan seolah-olah ada truk berlalu di sekitar kita.
Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB menyebutkan, berdasarkan analisis InaRISK, ada 17 kecamatan dengan tingkat risiko bahaya gempa bumi sedang hingga tinggi. Estimasi populasi terpapar berjumlah 295.198 jiwa. BNPB selalu mengimbau masyarakat siaga dan waspada terhadap potensi ancaman bahaya gempa. BMKG menginformasikan beberapa waktu lalu (31/9) terkait zona aktif gempa yang perlu diwaspadai, antara lain Banda Aceh, Bengkulu, Selat Sunda, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumba, Sigi dan Matang, Maluku Utara dan Sarmi. (PJ/BNPB)