AMBON(info-ambon.com)-Gelombang protes atas pekerjaan renovasi Lapangan Merdeka di Kota Ambon terus terjadi. Rata-rata protes itu dialamatkan kepada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku yang mengerjakan proyek tersebut.
Protes yang mengalir disebabkan karena telah berubah fungsinya Lapangan Merdeka dari sebelumnya. Pasalnya, pada renovasi ini, rumput yang berada di tengah-tengah lapangan dicukur habis dan diganti dengan paving block yang terbuat dari beton.
Karena pemasangan paving tersebut, Lapangan Merdeka yang awalnya bisa digunakan sebagai sarana latihan sepakbola generasi muda Kota Ambon hilang. Ubah fungsi lain yakni soal Ruang Terbuka Hijau (RTH). Lapangan Merdeka adalah satu dari sedikit sekali RTH yang ada di Ambon.
Salah satu mantan olahragawan Kota Ambon, Heygel Tengen menyesal berat atas kebijakan Pemerintah Provinsi Maluku tersebut melalui DPU. Menurutnya, kebijakan ini telah merubah dan menguburkan banyak sejarah yang terjadi di lapangan tengah kota tersebut.
Menurutnya, ia sangat merasa kasihan melihat kondisi Lapangan Merdeka Ambon saat ini. ‘’Kok bisa begitu ya. Kenapa harus digusur rumputnya, kenapa tidak antisipasi cara lain untuk mengeliminir becekan saat hujan. Saya sangat kasihan dan sangat kecewa dengan kondisi ini,’’ tegasnya seraya menambahkan, kondisi ini ibarat sepohon kecil benalu pada sebuah jaga, lantas diroboh pohon secara keseluruhan.
Menurutnya, dirinya mendirikan Sekolah Sepakbola (SSB) pertama di Kota Ambon tahun 2007 dan melatih seluruh talenta sepakbola Ambon tersebut di Lapangan Merdeka. Dan smapai kini, masih ada SSB-SSB lain yang menggunakan lapangan tersebut sebagai lokasi latihannya. ‘’Kalau kemudian diganti paving, anak-anak itu mau latihan dimana lagi?’’ tanyanya.
Dia menyarankan, selagi masih belum terlanjur diselesaikan renov tersebut, sebaiknya DPU Maluku menunda dulu penyelesaiannya, agar mencegah gelombang protes yang lebih besar lagi dari seluruh warga di Kota Ambon.
Memang, sejak pemberitaan soal renovasi Lapmer Ambon ini ramai ditulis media, protes warga terus berdatangan. Album media social khususnya facebook, seakan viral hanya untuk Lapangan Merdeka Ambon saja. Dan rata-rata, protes itu adalah protes keberatan atas dibabatnya rumput yang ada ditengah lapangan tersebut. (PJ)