AMBON(info-ambon.com)-Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Cergas meresmikan gedung sanggar kerja sosial “Numa Aunusan Mahai” yang artinya rumah berkat kehidupan. Sanggar ini bekerja sama dengan yayasan Domiliana di Belanda untuk membantu anak-anak autis di Kota Ambon dan Maluku. Pada peresmian itu, hadir para sukarelawan dari luar negeri yang membantu LSM selama ini.
Ketua LSM Cergas, Pauline Yoel Parera mengatakan, dengan adanya gedung ini, diharapkan akan menambah semangat kita untuk lebih dapat meningkatkan kinerja dari apa yang telah kita kerjakan selama ini.
“Gedung ini untuk anak-anak dengan berkebutuhan khusus, anak-anak yang dipandang sebelah mata oleh kelompok masyarakat, padahal anak-anak ini punya bakat, punya talenta yang tidak pernah disangka, dan anak-anak punya hak, punya masa depan yang cerah, seperti anak-anak lain,”jelasnya kepada wartawan di Dusun Kusuh-kusuh Sereh, Kamis (11/10/18).
Dia menjelaskan, rencana LSM sudah disusun untuk 5 tahun, dari 2016 sampai dengan 2020 dengan program awal, memulai dengan pilot project periode selama 2 tahun kepada 3 anak yang berkebutuhan khusus. Dan selanjutnya pada 2018 ada 5 anak, dan saat ini pihaknya sudah mempunyai seorang seniman yang mendesain sourvenir-sourvernir.
“Jadi anak-anak yang mengikuti Pelatihan ini hukan hanya bekerjasa, tetapi mereka juga mendapatkan terapi,”jelas Parera.
Diakui, setiap tahun pihaknya menghadirkan mahasiswa dari sekolah tinggi pedagogiek dari Belanda, dan meraka mengajarkan anak-anak untuk bekerja dengan pictogram dan geef me de vijf metode, yang dapat membantu meraka untuk bisa berkomunikasi.
“Harapan kami juga kepada mahasiswa dari luar sana bisa datang dan membantu 6 sekolah SLB yang ada di pulau Ambon,”Lanjut Parera.
Dijelaskan, anak-anak dalam keseharian mereka di sanggar kerja sosial, kerja membuat sourvenir dari material yang diambil dari alam, dari hasil laut, dari hutan, seperti kuli bia, dan akar pohon, mereka bekerja 3 kali seminggu.
Dia juga mengajak seluruh warga Ambon untuk membantu dan mendukung anak-anak autis demi masa depan mereka yang cerah. “Memang masih banyak anak-anak dengan kebutuhan khusus yang disembunyikan oleh keluarga, mari katong menciptakan sesuatu yang baik dan berguna bagi anak-anak ini,”tutupnya.(IA-EVA)
Discussion about this post