Ganjar-Puan “Lokomotif” PDI Perjuangan, Hatrick Pileg dan Pilpres

Logo Laskar Ganjar-Puan untuk Pilpres 2024 (Foto: Istimewa)

JAKARTA(info-ambon.com)-Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar-Puan, H Mochtar Mohamad menilai, pasangan Ganjar Pranowo-Puan Maharani berpotensi menjadi “lokomotif” PDI Perjuangan untuk merebut kemenangan hattrick (tiga kali berturut-turut) Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres).

Mochtar dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/12/2021) mengemukakan adanya beberapa alasan yang bisa mewujudkan kemenangan pasangan Ganjar-Puan bagi PDI Perjuangan pada Pileg dan Pilpres 2024. Dua Pileg dan Pilpres sebelumnya (dengan mencalonkan Jokowi) dimenangkan oleh PDI Perjuangan.

Alasan pertama, lanjutnya, lembaga survey terkemuka Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) beberapa waktu lalu merilis hasil survey di Jawa Barat. Dalam survey itu terpotret adanya fenomena baru bahwa 94 persen warga Jawa Barat mengenal sosok Presiden pertama RI Bung Karno, dan kesemuanya menyukai sosok Bung Karno.

Jawa Barat sendiri merupakan provinsi dengan penduduk terbanyak di Indonesia, yakni 47.586.947 jiwa. Potret Jawa Barat merupakan gambaran dari Indonesia secara keseluruhan. Hasil survey itu merupakan indikator bahwa masyarakat saat ini umumnya memiliki kerinduan kepada sosok Bung karno dan konsep-konsep Proklamator Kemerdekaan RI itu.

Disebutkan pula, Ganjar sebagai kader ideologis Bung Karno dan Puan sebagai kader biologis sekaligus kader ideologis Bung Karno dirasa mampu untuk mengobati kerinduan masyarakat kepada sosok Bung Karno.

Ganjar-Puan diyakini sangat mampu untuk membumikan spirit Pancasila 1 Juni 1945 dan melaksanakan konsep Trisakti dari Bung Karno, yakni berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan,

Kedua, menurut Mochtar, PDI Perjuangan merupakan partai pemenang yang memiliki kader terbanyak di Legislatif maupun Eksekutif dari hasil Pemilu 2019 dan Pilkada serentak 2020.

Kekuatan kader PDI Perjuangan di Eksekutif saat ini terdiri dari lima Gubernur, enam Wakil Gubernur, 128 Bupati/Walikota dan sebanyak 115 Wakil Bupati/Walikota di seluruh Indonesia, sementara kader PDI Perjuangan di Legislatif saat ini terdapat 128 orang yang menduduki kursi DPR RI atau 22,26 persen dari total anggota DPR yang ada.

Kemudian, sebanyak 418 orang duduk di DPRD Provinsi se Indonesia serta 2.804 orang menjabat sebagai anggota DPRD di tingkat Kabupaten/Kota se-Indonesia.

Ketiga, para kepala daerah dan wakil kepala daerah yang masa baktinya selesai pada 2022 dan 2023, dan jumlahnya kurang lebih separuh dari total yang ada, posisi Plt-nya akan diambil dari unsur ASN/Polri/TNI yang ditentukan oleh pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri.

Dengan demikian tidak ada pesaing bagi pasangan Ganjar-Puan dari unsur kepala daerah yang memanfaatkan posisinya untuk maju sebagai calon Presiden dan calon Wakil Presiden di tahun 2024.

Keempat, pesaing Ganjar-Puan yang berada di kabinet pemerintahan Jokowi pun akan sangat sulit untuk bergerak secara politik. Fokus pemerintah yang sedang berjuang memulihkan kondisi ekonomi nasional membutuhkan kabinet yang serius serta fokus terhadap permasalahan yang ada.

Jika pesaing Ganjar-Puan di Eksekutif terlalu fokus untuk Pilpres, maka besar kemungkinan mereka akan kehilangan kursi menterinya karena terkena reshuffle kabinet oleh Presiden Jokowi.

Terakhir, Ganjar Pranowo merupakan kader terbaik PDI Perjuangan yang hari-hari ini selalu menjuarai berbagai hasil survey popularitas calon Presiden. Di sisi lain, Puan Maharani juga merupakan kader terbaik yang muncul dari aspirasi murni kader PDI Perjuangan yang ada di seluruh Indonesia.

Disebutkan pula, Pilpres 2024 yang bertepatan dengan Pileg sangat mempengaruhi hasil keduanya sebagai “efek ekor jas” (coat tail effect). Maka, hasil Pemilu 2024 nanti suara PDI Perjuangan diprediksi akan melebihi hasil perolehan suara PDI Perjuangan pada 1999 yang hampir mencapai 34 persen pada saat itu.(siberindo.co)

Exit mobile version