AMBON (info-ambon.com)- Balai Bahasa Provinsi Maluku akan menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Provinsi Maluku Tahun 2025 sebagai puncak pelaksanaan Revitalisasi Bahasa Daerah, Mengusung tema “Dari Bibir Ibu ke Hati Anak: Bahasa Daerah Tumbuh di Rumah, Bersemi di Nusantara”.
Festival ini dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 29 November 2025, di Gedung Pertunjukan Balai Bahasa Provinsi Maluku. Akan dimeriahkan oleh penyanyi Maluku Ebeng Acom dan Gihon Marel, serta penampilan komika Ali Akbar.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Maluku, Kity Karenisa didampingi Koordinator Festival Tunas Bahasa Ibu Provinsi Maluku Tahun 2025: David Rici Ricardo, menyampaikan kegiatan ini menjadi wujud nyata keberhasilan program revitalisasi bahasa daerah yang telah dilaksanakan selama empat tahun terakhir.
“Tahun 2025, program tersebut merevitalisasi enam bahasa daerah, yakni bahasa Hitu, Seram (Seran), Elnama, Tarangan Barat, Manombai (Ganabai), dan Moa yang melibatkan empat kabupaten pelaksana,” jelas Karesina kepada Wartawan di Kantor Bahasa Provinsi Maluku, Jumat (28/11/2025).
Dituturkan, program Revitalisasi Bahasa Daerah tahun ini melibatkan 262 pengajar utama, 954 guru terimbas, serta 5.112 siswa sebagai peserta langsung, yang memberikan dampak pembelajaran kepada 8.770 siswa lainnya. Pelaksanaan kegiatan tersebar di 113 sekolah di tingkat SD dan SMP melalui pembelajaran ekstrakurikuler sejak Agustus hingga Oktober 2025.
“FTBI 2025 akan dikemas dalam format pertunjukan kolaboratif berjudul “Negeri Bahasa”, yang menampilkan integrasi enam bahasa daerah bersama Bahasa Melayu Ambon dan Bahasa Indonesia dalam bentuk drama,” ujar Karesina.
Kegiatan akan dihadiri pejabat pusat, di antaranya Drs. Imam Budi Utomo, M.Hum., Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, serta Dr. Adi Budiwiyanto, M.Hum., yang hadir mewakili Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, serta Anggota DPD RI Ana Latuconsina.
Festival ini diharapkan memperkuat kembali penggunaan bahasa daerah sebagai identitas budaya.
“Saya mengajak seluruh masyarakat Maluku untuk hadir dan memberi dukungan kepada para peserta sebagai generasi penerus pelestari bahasa daerah,” tutup Karesina. (EVA)








Discussion about this post