ÀMBON (info-ambon.com)-Film “Beta Mau Jumpa” dengan durasi 30 menit, juga film yang diangkat dari konflik kemanusiaan Maluku tahun 1999, yang di sutradai oleh Ari Trismana, di-launching di Auditorium Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon.
Menurut Sutradara Ari Trismana, Ambon termasuk salah satu project dari indonesia pluraties, dimana, skala konfliknya sangat besar, yang bukan hanya di kenal oleh Indonesia, tetapi dunia.
Namun, bagaimana warga Ambon membangun perdamaian, dan ini bisa jadi contoh bukan hanya untuk di Kota Ambon tetapi untuk Indonesia bahkan untuk dunia.
“Sebelumnya saya punya 10 kaset yang saya dapat dan saya putarkan secara sah, tapi itu musti kita proses untuk memilih gambar seperti apa yang layak dengan flim ini, bisa jadi kalau kami salah pilih gambar bisa saja masyarakat menimbulkan emosi atau hal-hal yang sifatnya skilogis yang hari ini belum juga selesai kami tidak ingin seperti itu maka kami sangat berhati-hati sekali,” katanya di sela-sela di launching IAKN Ambon, Selasa (28/1/2020).
Selain itu, lanjutnya, untuk judul film tersebut, melakukan beberapa kali diskusi, agar bisa menghasilkan judul yang dapat diterima oleh masyarakat Kota Ambon.
“Sebenarnya sudah diperdebatkan bahkan judul ini sudah berubah beberapa kali, memang karena motivasi di awal kami dan rekan-rekan memang ingin menciptakan ruang-ruang perjumpaan baru lewat media flim ini, maka kita pilih judul ini, sehingga bisa menggambarkan isi film, dimana komunitas ibu-ibu yang hidup bertetangga dan kemudian terpisah, tapi di saat konflik semakin memuncak justru, mereka punya kerinduan untuk terus berjumpa,” jelasnya.
Ditandaskan, dalam pembuatan film harus membutuhkan waktu yang cukup lama, sebab mereka harus melihat gambar-gambar yang layak.
“Dalam pembuatan film ini, memakan waktu sekitar 2 tahun, karena kami harus melihat gambar-gambar mana yang harus di pakai dalam film beta mau jumpa ini,”tutup dia.(EVA)