AMBON (info-ambon.com)-Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2021 menunjukkan Kota Ambon mengalami deflasi sebesar 0,43 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,54 pada Januari 2021 menjadi 105,09 pada Februari 2021.
Inflasi Tahun Kalender tercatat sebesar -0,41 persen sedangkan inflasi Tahun ke Tahun Kota Ambon turun hingga sebesar -1,16 persen. “Selama Februari 2021, tercatat sebanyak 81 komoditas yang mengalami kenaikan harga dan 62 komoditas yang mengalami penurunan harga di Kota Ambon, ” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, Asep Riyadi dalam rilis tertulis yang di terima Info-ambon.com, Selasa (2/3/2021).
Sedangkan, 10 komoditas utama yang mengalami penurunan harga atau memberikan andil terbesar terhadap deflasi Kota Ambon pada Februari 2021 diantaranya adalah: cabai rawit (-0,3244%), angkutan udara (-0,1372%), bayam (-0,0675%), kangkung (-0,0549%), cabai merah (-0,0465%), ikan selar (-0,0417%), telur ayam ras (-0,0395%), sawi hijau (-0,0332%), ikan tuna (-0,0292%), bawang merah (-0,0233%).
Sementara, 10 komoditas utama yang mengalami kenaikan harga atau yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi Kota Ambon adalah ikan layang (0,0908%), daging ayam ras (0,078%), biaya jaringan saluran TV (0,048) obat dengan resep (0,0454%), sabun detergen bubuk cair (0,0237%), lemari pakaian (0,0223%), besi beton (0,0221%), cakalang diawetkan (0,0198%), parfum (0,0191%), dan tarif dokter umum (0,0184%).
Dikatakan, deflasi yang terjadi di Kota Ambon pada Februari 2021disebabkan 2 kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,76 persen; dan kelompok transportasi sebesar 1,06 persen.
“Kelompok pengeluaran lainnya yang mengalami inflasi diantaranya tertinggi pada kelompok kesehatan sebesar 4,50 persen, diikuti kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,05 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,98 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,69 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,28 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,26 persen.
Kelompok pakaian dan alas kaki; kelompok pendidikan; serta kelompok penyediaan makanan dan minuman restoran cenderung stabil selama Februari 2021, ” tutup Riyadi.(EVA)