AMBON (info-ambon.com)-Walikota Ambon Richard Louhenapessy meminta Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Ambon tegas dalam penerapan Instruksi Walikota nomor 2 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro.
PPKM Berbasis Mikro intinya memperketat mobilisasi, kegiatan masyarakat juga dibatasi dengan penutupan tempat hiburan, seperti karaoke, wahana permainan anak, bioskop dan tempat wisata.
Sedangkan untuk restoran, kafe dan usaha kuliner lainnya hanya boleh melayani pelanggan dengan sistem takeaway, tidak diperbolehkan dine-in/makan di tempat.
“Usaha kuliner malam, termasuk UMKM, seperti warung – warung tenda, kita ijinkan beroperasi pukul 15.00 hingga 21.00 WIT sudah harus selesai, namun pelanggan tidak diijinkan untuk makan di tempat,” tandasnya dalam keteranganya kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Rabu (7/7/2021).
Atas pemberlakuan PPKM Berbasis Mikro ini, pihaknya mohon maaf sebesar-besarnya, Pemkot sudah bekerja tetapi pada tanggal 4 Juli 2021 kemarin, oleh satgas pusat ditetapkan Ambon masuk zona merah.
“Saya mohon maaf kalau dalam penerapan instruksi Walikota nomor 2 tentang PPKM berbasis mikro, ini Pemkot dan Satgas harus tegas, saya mohon mohon maaf kepada seluruh masyarakat ketentuan yang sudah dijelaskan,” tegas Walikota.
Selain itu, lanjut Walikota, zona merah melalui pempus Menteri Perekonomian menetapkan bahwa Ambon dan Aru di Maluku itu masuk diantara 43 kota yang pemberlakukan PPKM mikro itu secara nasional ini juga dampak dari tingkat konfirmasi terjadi.
“Kalau dilihat tren terakhir ini mulai tanggal 2 Juli sampai 6 Juli 2021, 2 Juli itu sebanyak 606 dan dirawat sampai 6 Juli dalam waktu 4 hari meningkat tajam sampai 1.172 yang di rawat. Yang meninggal sampai hari ini 100 orang, sedangkan tren yang terkonfirmasi kita bersyukur alami penurunan sedikit, kalau tanggal 4 sebanyak 270, kemudian tanggal 5 sebanyak 272, tanggal dan tanggal 6 Juli sebanyak 177,” ujarnya.
Oleh karena itu, Walikota berharap, kuncinya cuma satu saja merubah perilaku dari kita bersama, masing-masing terus menjaga jarak, pakai masker, dan menghindari kerumunan atau pertemuan besar.
“Memang banyak yang komplen ke saya bahwa ini mematikan ekonomi masyarakat, saya bilang betul ini pilihan yang sangat sulit, diera kondisi yang kita kedepakan adalah kesehatan, untuk itu mari sama-sama menerapkan protokol kesehatan,” ajak orang nomor satu Kota Ambon ini.(EVA)