AMBON (info-ambon.com)-Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Maritje Pattiwaellapia menyampaikan, ekspor Maluku pada November 2024 mencapai US$ 9,38 juta berasal dari komoditas migas dan non migas.
“Komoditas migas berupa minyak mentah senilai US$ 2,95 juta dan komoditas non migas dari kelompok ikan dan udang berupa tuna segar, ikan dan udang beku, kerapu dan kepiting hidup dan ikan hias hidup selain ikan air tawar,” kata dia kepada wartawan di Ambon, Rabu (2/1/2025).
Dikatakan, nilai ekspor November 2024 naik sekitar 15,16 persen dibandingkan nilai ekspor Maluku bulan Oktober 2024 (US$ 8,15 juta) yang berasal dari komoditas nonmigas.
“Ekspor Maluku periode Januari hingga November 2024 berasal dari komoditas migas senilai US$14,18 juta dan nonmigas senilai US$ 44,36 juta berupa kelompok ikan dan udang yaitu ikan tuna, kerapu, ikan laut, ikan beku, udang beku, biota laut lainnya beku, kepiting (live crab ), ikan hias hidup selain ikan air tawar serta kelompok lainnya berupa getah karet dan hasil pencetakan khusus. Perbandingan nilai ekspor Maluku periode Januari hingga November 2024 terhadap periode yang sama tahun 2023 menunjukkan penurunan sekitar 8,09 persen,” jelas Pattiwaellapia.
Sementara pada Pada November 2024, ekspor Maluku ke negara anggota ASEAN senilai US$ 3,86 juta atau mengalami peningkatan sekitar 235,81 persen terhadap Oktober 2024.
“Ekspor ke negara anggota ASEAN dilakukan ke Singapura, Malaysia dan Vietnam. Selanjutnya, ekspor dari Maluku ke negara kawasan Asia lainnya mengalami penurunan sekitar 19,65 persen atau
senilai US$ 5,40 juta dibanding bulan sebelumnya, dengan perincian ke Hongkong sebesar US$ 0,43 juta, ke Jepang sekitar US$ 0,36 juta dan ke Tiongkok senilai US$ 4,61 juta,” jelasnya.
Selanjutnya pada periode ini, ekspor Maluku juga merambah ke negara luar kawasan Asia yaitu ke Amerika Serikat berupa tuna segar senilai US$ 0,12 juta.
Selain itu, Ekspor Maluku ke negara anggota ASEAN sepanjang periode Januari hingga November 2024, senilai US$ 8,75 juta atau mengalami peningkatan sekitar 179,53 persen dibanding periode yang sama tahun 2023 (US$ 3,13 juta).
Sebaliknya, nilai ekspor Maluku ke kawasan Asia lainnya mengalami penurunan sekitar 17,55 persen terhadap periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan nilai ekspor tersebut terjadi di Korea Selatan (-99,67 persen), Jepang (-34,22 persen), dan India (-64,43 persen). Demikian halnya, nilai ekspor ke negara di luar Asia juga mengalami penurunan sekitar 33,88 persen. Sepanjang periode Januari hingga November 2024 ini, negara tujuan ekspor didominasi oleh Tiongkok dengan andil sekitar 70,93 persen dari total ekspor Maluku.
Dari beberapa pelabuhan ekspor di Maluku, ekspor Maluku pada bulan November 2024
melalui 3 pelabuhan muat yaitu Pelabuhan Yos Sudarso, dan Bula serta Bandara Pattimura.
Jika dibandingkan dengan bulan Oktober 2024, terlihat terjadi penurunan nilai ekspor pada Pelabuhan Yos Sudarso sekitar 22,58 persen. Sementara itu, Bandara Pattimura mengalami peningkatan sekitar 2,80 persen. Selanjutnya, perbandingan nilai ekspor Maluku periode Januari hingga November 2024 terhadap periode yang sama tahun 2023 menunjukkan terjadi penurunan di Pelabuhan Yos Sudarso sebesar 14,95 persen dan Bandara Pattimura sekitar 22,37 persen.
Nilai ekspor periode Januari-November 2024 di Pelabuhan Tual mengalami peningkatan sekitar 8,93 persen dari US$ 0,27 juta menjadi US$ 0,29 juta dan Pelabuhan Bula sekitar 27,01 persen. Secara keseluruhan, ekspor Maluku periode Januari-November 2024 terbesar dilakukan melalui Pelabuhan Yos Sudarso di Ambon yakni mencapai 68,54 persen.
Pada November 2024, volume ekspor Maluku mencapai 11,24 ribu ton atau mengalami peningkatan sebesar 643,42 persen dibandingkan Oktober 2024.
Selain ekspor melalui pelabuhan di Maluku, ekspor komoditi asal Maluku juga dilakukan
melalui pelabuhan di luar Maluku. Ekspor komoditi asal Maluku pada November 2024 yang di ekspor melalui pelabuhan di luar Maluku mencapai US$ 0,44 juta atau turun sekitar 78,14 bahan bakar mineral.
Selanjutnya, selama periode Januari-November 2024 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, volume ekspor Maluku mencapai 44,05 ribu ton atau mengalami peningkatan sekitar 6,80 persen.
Peningkatan terjadi pada kelompok bahan bakar mineral sebesar 17,52 persen. Sementara kelompok ikan dan udang serta kelompok lainnya mengalami penurunan. Andil terbesar pada periode ini berasal dari kelompok bahan bakar mineral dengan volume ekspor mencapai 81,79 persen dari total ekspor Maluku.
Kelompok ikan dan udang memberikan sumbangan terbesar sekitar 58,20 persen dalam ekspor komoditi asal Maluku yang di ekspor melalui pelabuhan luar Maluku yaitu senilai US$ 0,26 juta. Selanjutnya, komponen ekspor asal Maluku November 2024 juga dipicu oleh kelompok rumput laut senilai US$ 0,16 juta dengan andil 35,82 persen dan kelompok lak, getah dan damar senilai US$ 0,03 juta dengan andil 5,96 persen.
“Ekspor komoditi asal Maluku yang diekspor dari luar Maluku pada periode Januari hingga November 2024 mengalami penurunan pada sebagian besar golongan barang kecuali kelompok rumput laut, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023. Penurunan ekspor terbesar terjadi pada kelompok kayu dan produknya mencapai 83,77 persen. Secara keseluruhan, ekspor asal Maluku diluar pelabuhan Maluku mengalami penurunan sekitar 35,01 persen. Kelompok komoditi yang memberikan sumbangan ekspor di pelabuhan luar Maluku terbesar sepanjang Januari-November 2024 adalah kelompok perhiasan dan permata mencapai 63,48 persen dari total ekspor komoditi asal Maluku,” tutup Patiwaellapia. (EVA)
Discussion about this post