AMBON (info-ambon.com)-Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi mencatat, ekspor Maluku pada Juni 2022 mencapai US$ 27,05 juta berasal dari komoditas migas dan non migas.
Komoditas migas berupa minyak petroleum mentah sebesar US$ 26,33 juta dan komoditas non migas dari kelompok ikan dan udang berupa ikan tuna (fresh tuna whole, fresh
tuna loin, fresh tuna saku), ikan kerapu, ikan kakatua, ikan rajabau dan kepiting bakau (live crab),” kata Kepala BPS Provinsi Maluku, Asep Riyadi dalam rilisnya kepada info-ambon.com, Selasa (2/8/2022).
Dijelaskan, nilai ekspor Juni naik sekitar 242,66 persen dibandingkan nilai ekspor Maluku bulan Mei 2022 (US$ 7,90 juta) yang berasal dari komoditas barang non migas yaitu kelompok ikan dan udang.
“Ekspor Maluku Januari-Juni 2022 berasal dari komoditas migas berupa minyak petroleum mentah sebesar US$ 26,33 juta dan komoditas non migas senilai US$ 14,84 juta berupa ikan tuna (fresh tuna whole, fresh tuna saku, fresh tuna loin, frozen yellowfin tuna loin, frozen yellowfin tuna steak), frozen grouper, red snapper, mackerel, cumi-cumi, ikan kerapu hidup, ikan kakatua, ikan rajabau, udang (vannamei shrimp), kepiting bakau (live crab), gum copal produk alami untuk industri, pala dan bubuk bunga pala (mace powder), minyak kayu putih (eucalyptus oil) serta spareparts untuk mesin lainnya,” ujar Riyadi.
Disebutkan, perbandingan nilai ekspor Januari-Juni 2022 terhadap periode yang sama tahun 2021 menunjukan peningkatan sekitar 298,86 persen. Pada Juni 2022 ekspor Maluku dilakukan ke negara anggota ASEAN senilai US$ 0,02 juta ke Singapura dan Malaysia.
“Ekspor dari Maluku ke negara di kawasan Asia lainnya sebesar US$ 27,04 juta yaitu ke Hongkong sebesar US$ 0,48 juta, Jepang sebesar US$ 0,22 juta dan India sebesar US$ 26,33 juta. Ekspor terbesar pada periode ini menuju negara India,” lanjut Riyadi.
Sementara itu, tambah Riyadi, ekspor ke negara Jepang, Tiongkok dan Australia mengalami penurunan nilai ekspor masingmasing sebesar 38,24; 100,00 dan 100,00 persen dibandingkan Mei 2022. Maluku melakukan ekspor ke Negara anggota ASEAN pada periode Januari-Juni 2022, yang terbesar menuju Singapura senilai US$ 3,16 juta atau mengalami peningkatan 1,460,00
persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Pada Kawasan Negara Asia Lainnya yaitu India memiliki nilai ekspor tertinggi yang selanjutnya diikuti oleh Tiongkok dan Jepang.
Selain itu, ekspor ke Tiongkok mengalami peningkatan 86,06 persen, dan sebaliknya ekspor ke Jepang mengalami penurunan sebesar 31,21 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Negara tujuan ekspor Maluku pada Januari s.d. Juni 2022 didominasi oleh negara India dengan andil sebesar 64,04 persen dari total ekspor Maluku.
Ekspor Menurut Pelabuhan Muat
Ekspor Maluku selama bulan Juni 2022 melalui 3 pelabuhan yaitu Pelabuhan Yos Sudarso, Bandara Pattimura dan Pelabuhan Bula. Pada bulan ini tidak ada ekspor melalui Pelabuhan Tual, Dobo, dan Lirang.
Jika dibandingkan, kata dia, dengan bulan Mei 2022 maka terlihat terjadi penurunan nilai ekspor pada Pelabuhan Yos Sudarso sekitar 93,56 persen dan Bandara Pattimura sekitar 36,61 persen.
“Perbandingan nilai ekspor Maluku periode Januari-Juni 2022 terhadap periode yang sama tahun 2021 menunjukkan peningkatan sebesar 298,86 persen. Peningkatan disebabkan oleh naiknya nilai ekspor yang terjadi di Pelabuhan Yos Sudarso sebesar 71,23 persen dan munculnya ekspor melalui Pelabuhan Bula. Secara keseluruhan, ekspor Maluku terbesar dilakukan di Pelabuhan Bula yakni mencapai 63,95 persen,” demikian Riyadi. (EVA)