AMBON (info-ambon.com)-
Ekonomi Maluku triwulan III-2023 dibanding triwulan II-2023 (q-to-q) mengalami pertumbuhan sebesar 0,03 persen dan pertumbuhan terjadi pada sebagian besar lapangan usaha.
“Usaha yang memberikan pertumbuhan tertinggi adalah konstruksi sebesar 6,58 persen, selanjutnya informasi dan komunikasi sebesar 3,73 persen; dan lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 3,65 persen,”kata kepala BPS Provinsi Maluku Maritje Pattiwaelapia kepada wartawan di ruang rapat BPS, Senin (6/11/2023).
Dijelaskan, struktur PDRB Provinsi Maluku menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku triwulan
III-2023 tidak menunjukkan perubahan berarti. Perekonomian Maluku masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 23,85 persen; diikuti
oleh administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 21,35 persen; perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor sebesar 13,71 persen; dan konstruksi sebesar 7,87 persen.
“Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Maluku mencapai 66,78 persen,” jelasnya.
Dikatakan, ekonomi Maluku triwulan III-2023 dibanding triwulan III-2022 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 5,69 persen. Dimana, pertumbuhan terjadi pada sebagian besar lapangan
usaha dan yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah industri pengolahan sebesar 30,42
persen; selanjutnya pengadaan listrik dan gas sebesar 13,84 persen. Sementara itu, lapangan
usaha pertanian, kehutanan dan perikanan yang memiliki peran dominan pada perekonomian Maluku juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,96 persen.
“Ekonomi Maluku Kumulatif Triwulan III-2023 dibanding Kumulatif Triwulan III-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 6,54 persen (c-to-c). Pertumbuhan ini terjadi di seluruh lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha industri pengolahan sebesar 35,48 persen; dan lapangan usaha pengadaan listrik dan gas sebesar 10,62 persen. Khususnya untuk lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan memainkan yang peran penting dalam perekonomian Maluku dimana lapangan usaha tersebut mengalami pertumbuhan positif
sebesar 5,33 persen,” terangnya.
Sedangkan, ekonomi Maluku triwulan III-2023 dibanding triwulan II-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 0,03 persen (q-to-q). Komponen impor luar negeri merupakan pertumbuhan tertinggi sebesar 18,86 persen; selanjutnya komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 6,10 persen; komponen konsumsi LNPRT (PK-LNPRT) sebesar 1,24 persen dan konsumsi rumah tangga sebesar (PK-RT) sebesar 0,42 persen. Sedangkan komponen ekspor luar negeri; komponen
pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) dan perubahan inventori mengalami kontraksi pertumbuhan jika dibandingkan dengan triwulan II-2023.
“Untuk struktur PDRB Maluku menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan III-2023 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Perekonomian Maluku masih didominasi oleh
komponen PK-RT yang mencakup lebih dari separuh PDRB Maluku yaitu sebesar 68,11 persen; diikuti oleh komponen PMTB sebesar 30,15 persen; komponen PK-P sebesar 27,70 persen; komponen ekspor luar negeri sebesar 2,93 persen; Komponen PK-LNPRT sebesar 2,58 persen; dan komponen perubahan inventori sebesar 0,47 persen. Sementara itu, komponen net ekspor antar daerah sebesar -24,18 persen dan komponen impor luar negeri sebesar 7,76 persen,” jelasnya.
Ditambakan, ekonomi Maluku pada triwulan III-2023 terhadap triwulan III-2022 (y-on-y) tumbuh sebesar
5,69 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen impor luar negeri yang tumbuh sebesar 463,33 persen; diikuti oleh komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) tumbuh sebesar 4,28 persen dan komponen pengeluaran konsumsi LNPRT sebesar 5,91 persen.
“Ekonomi Maluku kumulatif triwulan III-2023 dibanding kumulatif triwulan III-2022 tumbuh sebesar 6,54 persen (c-to-c). Pada periode tersebut, terjadi pertumbuhan tertinggi
pada komponen impor luar negeri yang mencapai 56,68 persen. Selanjutnya diikuti oleh pertumbuhan komponen pengeluaran konsumsi LNPRT sebesar 5,93 persen dan komponen konsumsi pemerintah sebesar 5,41 persen,” Pungkas dia.(EVA)
Discussion about this post