AMBON (info-ambon.com)- Kenaikan tarif tiket kapal cepat rute Tulehu-Masohi yang dilakukan oleh PT Pelayaran Dharma Indah menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk DPRD Provinsi Maluku. Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku, Azis Sangkala, menilai kenaikan tarif yang cukup signifikan tersebut seharusnya tidak dilakukan sepihak, dan perlu ada evaluasi lebih lanjut dari pihak terkait.
Sebelumnya, tarif tiket kapal cepat untuk kelas ekonomi rute Tulehu-Amahai adalah Rp 148.000, sementara kelas VIP sebesar Rp 275.000. Namun, PT Dharma Indah baru-baru ini mengumumkan kenaikan tarif yang cukup tinggi, yakni Rp 330.000 untuk kelas VIP per orang dan Rp 355.000 untuk kelas VVIP per orang.
Kenaikan harga tiket ini langsung mendapat kecaman dari Sangkala. Dalam keterangannya kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (3/2/2025). Ia mengungkapkan bahwa perubahan harga tiket semestinya dibahas terlebih dahulu melalui pertemuan yang melibatkan Pemda, DPRD, dan pihak penyedia armada. Kenaikan harga secara sepihak, menurutnya, tidak dapat diterima.
“Jika kenaikan ini dilakukan secara sepihak, saya minta Pemerintah kabupaten dan Provinsi segera mengevaluasi kebijakan PT Dharma Indah. Ini tidak elok, karena harga BBM pun tidak naik. Kenaikan ini harus bisa dijelaskan dengan alasan yang jelas dan transparan,” tegas Sangkala.
Lebih lanjut, Sangkala menambahkan bahwa kenaikan harga tiket yang tidak terkendali dapat berisiko memperburuk inflasi, yang selama ini menjadi perhatian serius Pemerintah Daerah.
“Jika tarif tiket mencapai Rp 330.000 hingga Rp 350.000, dampaknya bisa terasa pada inflasi, terutama karena biaya transportasi yang tinggi. Pemerintah pusat saja berusaha menjaga agar harga tiket pesawat tidak naik karena itu salah satu faktor pemicu inflasi,” ungkapnya.
Mengingat pentingnya sektor transportasi bagi ekonomi daerah, Sangkala meminta Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah untuk segera berkoordinasi dengan PT Dharma Indah guna mengevaluasi kembali kenaikan harga tiket tersebut, agar tidak semakin membebani masyarakat.
PT Pelayaran Dharma Indah sendiri belum memberikan tanggapan terkait permintaan evaluasi harga tiket ini. Namun, masyarakat dan berbagai pihak berharap ada langkah konkret dari pemerintah untuk menanggulangi dampak negatif dari kenaikan tarif transportasi tersebut. (EVA)
Discussion about this post