AMBON (info-ambon.com)- Ketua Komisi III DPRD Maluku, Alhidayat Wajo, menyoroti belum optimalnya kesiapan fasilitas di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal tersebut disampaikannya usai melakukan peninjauan lapangan bersama sejumlah pihak terkait.
Alhidayat mengatakan, kepadatan penumpang di Pelabuhan Yos Sudarso dipicu oleh banyaknya penumpang dari luar Provinsi Maluku yang harus transit sambil menunggu jadwal kapal lanjutan. Kondisi ini berbeda dengan pelabuhan lain yang relatif tidak mengalami penumpukan penumpang.
“Di Yos Sudarso ini penumpang banyak karena mereka dari luar provinsi dan harus transit. Ada yang bisa pulang ke keluarga, tapi banyak juga yang tidak punya keluarga di Ambon sehingga terpaksa bermalam di pelabuhan,” ujar Alhidayat kepada wartawan di Pelabuhan Yos Sudarso, Selasa (16/12/2025).
Ia menegaskan, sejumlah fasilitas dasar seperti toilet, tempat mandi, tenda penampungan, hingga pos pengaduan seharusnya sudah disiapkan sejak awal untuk mengantisipasi lonjakan penumpang Nataru. Namun, fakta di lapangan menunjukkan kesiapan tersebut belum maksimal.
“Laporan yang kami terima seolah-olah semua sudah siap. Tapi kenyataannya di lapangan belum seperti itu. Per tanggal 16 Desember belum siap apa-apa, padahal puncak arus Natal dimulai 17 Desember. Ini yang membuat kami kecewa,” tegasnya.
Alhidayat mengaku sempat terpancing emosi karena banyaknya keluhan penumpang, mulai dari keterbatasan toilet, tidak adanya tempat berteduh, hingga maraknya praktik calo tiket atau TKB.
“Hal-hal sederhana seperti toilet, tempat mandi, dan tenda seharusnya sudah dipikirkan sejak awal. Untung ini bukan musim hujan. Kalau hujan, kondisinya pasti jauh lebih parah,” ujarnya.
Ia juga meminta agar seluruh pos pengamanan Natal segera diaktifkan, sehingga masyarakat dapat menyampaikan keluhan secara langsung dan mendapatkan penanganan cepat.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Maluku, Muhamad Malawat, mengakui masih adanya kekurangan dalam kesiapan fasilitas di Pelabuhan Yos Sudarso. Ia memastikan pihaknya akan segera berkoordinasi lintas instansi untuk mengatasi persoalan tersebut.
“Memang tadi kita temukan kondisi di lapangan belum siap sepenuhnya. Lahan sempit dan toilet terbatas. Ini akan segera kami koordinasikan, termasuk penambahan tenda dan penyediaan toilet portable,” kata Malawat.
Malawat menjelaskan, persoalan penumpang yang menginap di pelabuhan bukan hanya terjadi saat Natal dan Tahun Baru, melainkan merupakan masalah lama yang berulang setiap tahun. Hal ini juga telah menjadi catatan dalam rencana pengembangan pelabuhan ke depan.
“Penumpang memilih tinggal di pelabuhan karena keterbatasan biaya atau ditolak penginapan akibat barang bawaan yang banyak. Ini sudah lama kami sampaikan ke pengelola pelabuhan dan akan diperhitungkan dalam desain pelabuhan yang baru,” jelasnya.
Ia menambahkan, Dinas Perhubungan akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum, Pelindo, BNPB, serta aparat keamanan untuk penambahan tenda, toilet mobile, dan pengamanan guna mengantisipasi lonjakan penumpang.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Setelah ini kami akan langsung berkoordinasi untuk menyiapkan fasilitas tambahan, khususnya di Pelabuhan Yos Sudarso,” pungkas Malawat. (EVA)








Discussion about this post