AMBON (info-ambon.com)- Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Ambon menggelar rapat pengendalian pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) tahun 2024. Kegiatan yang dilaksanakan di salah hotel di Kota Ambon, Kamis (14/3/2024).
Sambutan Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena yang dibacakan Asisten III Pemkot Ambon, Robby Sapulette memberikan apresiasi kepada DPPKB Kota Ambon yang telah berkontribusi dalam memajukan Ambon melalui program bangga kencana.
“Pelaksanaan rapat bangga kencana merupakan suatu agenda penting karena memberikan kesempatan untuk menyusun dan menyepakati berbagai kebijakan strategis dan langkah operasional. Program bangga dan kencana dalam rangka mewujudkan sinergitas dan sinkronisasi arah kebijakan pembangunan di bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana antara Pemkot Ambon bersama BKKBN dan mitranya, dalam hal ini para kepala OPD serta para mitra kerja terkait,” jelasnya.
Menurutnya, walaupun dalam menghadapi segala kondisi serba sulit ini kita harus mengutamakan pelayanan kepada masyarakat, agar terus diperhatikan dengan baik.
“Melalui program ini, semua masyarakat atau keluarga-keluarga di kota Ambon dapat terlayani dengan baik, lebih khusus kesehatan ibu, bayi dan anak, ketersediaan alat kontrasepsi kepada pasangan usia subur, sehingga dapat mengatur jarak kelahiran serta berusaha seoptimal mungkin menurunkan angka stunting di kota Ambon, yang pada akhirnya dapat mempersiapkan generasi-generasi emas di masa yang akan datang yang sehat dan berkualitas bagi daerah ini,” ujar Wattimena.
Disadari sungguh, lanjut Wattimena, mengatasi dinamika perubahan penduduk bukanlah sesuatu hal yang gampang atau biasa-biasa saja, sebab itu, penduduk tentu bukan hanya terbatas pada masalah angka, namun angka dapat menentukan kualitas menurunnya angka kelahiran dan angka kematian yang disertai dengan peningkatan usia harapan hidup.
Dalam jangka waktu yang panjang akan berakibat pada perubahan struktur umur penduduk, surplus penduduk usia produktif yang terus meningkat terhadap total penduduk di tahun 2024 akan menjadi aset apabila berkualitas sehingga mempunyai daya saing yang tinggi di dunia kerja, pembangunan manusia yang berkualitas inilah yang menjadi inti dari pembangunan nasional.
“Harapkan pada situasi dinamika hak di mana hampir sepertiga bayi yang lahir diproyeksikan mengalami stunting, masalah ini sudah kronis dan perlu segera ditangani, untuk itu saya telah menyampaikan kepada DPPKB kota Ambon untuk mengambil langkah-langkah strategis yang tepat, dalam upaya percepatan penurunan stunting di kota Ambon sebagaimana kita ketahui bersama,” ujarnya.
sementara untuk kota Ambon sendiri angka prevalensi penurunan stunting masih berada pada angka 21,1% di tahun 2023 dan di tahun 2024 ini kita masih menunggu hasil survei status gizi Indonesia untuk mengetahui berapa angka prevalensi penurunan.
Dengan begitu, pihaknya mengharapkan kepada semua OPD yang ada di lingkup Pemkot Ambon dan seluruh mitra kerja agar dapat bekerja sama dan berkolaborasi dalam menekan dan menurunkan angka stunting.
“Tempu inovasi yang memiliki dampak positif dalam masyarakat yang majemuk serta manfaatkan pengetahuan, kemajuan teknologi informasi jangan berhenti melakukan hal-hal yang baik bagi masyarakat kita berikan kontribusi nyata dan sentuhan kepada masyarakat. Kesempatan ini, saya ucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada TP- PKK kota Ambon dalam semangat kerja keras untuk menurunkan angka stunting bersama berharap kemitraan di berbagai koordinasi, lintas sektor yang telah dibina,” tutup Wattimena. (EVA)