AMBON (info-ambon.com)-Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Ambon membentuk tim pendamping keluarga yang berhubungan lansung dengan aplikasi Calon Pengantin (Catin) untuk memberikan pengetahuan kepada orang tua yang memiliki anak Balita di setiap Desa/Negeri, dan Kelurahan.
Menindaklanjuti pembentukan tim pendamping keluarga ada tiga tugas, yakni untuk intervensi gizi, multi sektor kolaborasi bersama semua OPD terkait, dan pendekatan keluarga yang benar-benar rawan stunting.
Selain itu, harus mendengar keluhan dari fokus locus stunting yang sudah diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting.
“Kita sangat membutuhkan tim pendamping keluarga. Dimana saat ini tim pendamping keluarga telah terbentuk terdiri, yakni Bidan, PKK dan pembina pembantu penyuluh kesehatan desa untuk dampingi keluarga yang punya anak stunting. Pembentukan pendamping keluarga untuk memberikan pengetahuan kepada orang tua bagaimana cara pencegahan stunting bagi Catin yang akan berkeluarga,”kata Kepala DPPKB Kota Ambon, Welly Patty kepada Info-ambon.com melalui telfon selulernya, Senin(18/10/2021).
Dikatakan, saat ini DPPKB bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, untuk melakukan rembuk stunting tingkat kota Ambon. Saat ini Kota Ambon mempunyai 12 Desa/Negeri, Kelurahan ditetapkan sebagai lokus fokus penanganan stunting.
“Rembuk stunting merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kota Ambon sejak ditetapkan sebagai lokus fokus Penanganan Stunting Tahun 2021. 12 Desa/Negeri, Kelurahan sebagai lokus fokus penanganan stunting, yakni Negeri Batumerah, Soya, Passo, Rumah Tiga Laha. Desa Nania, Waiheru, Poka. Kelurahan Pandan Kasturi, Lateri, Kudamati, dan Benteng,” jelas Patty.
Patty menjelaskan, hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting Kota Ambon yang terintegrasi.
“Kita mendeklarasikan komitmen Pemerintah daerah untuk menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting serta membangun komitmen publik dalam kegiatan pencegahan dan penurunan stunting di Kota Ambon,” ujarnya. (EVA)