Disperindag: 2020 Pedagang di Pasar Ambon Wajib Pakai Timbangan

Sekretaris Disperindag Kota Ambon, Yanes Aponno.-dok-

AMBON (info-mbon.com)-Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kota Ambon kembali mengingatkan kepada para pedagang di pasar tradisonal Mardika, kota Ambon, agar pada tahun 2020 mendatang, merupakan target dari pemerintah kota (Pemkot) Ambon untuk Ambon menjadi kota tertib ukur. Dengan begitu, seluruh pedagang harus menggunakan timbangan sehingga target pemerintah dapat tercapai.

Sekertaris Disperindag kota Ambon, Janes Aponno menyatakan, dengan target dari Pemkot diharapkan seluruh pedagang harus menggunakan timbangan sebagai alat ukur yang sah. “Target kita ditahun 2020 ini sudah kita sudah beralih ke tertib ukur jadi semua penjualan di perdagangn khususnya di pasar rakyat ini seluruh pedagang ini sudah wajib mempergunakan timbangan,” ujarnya kepada wartawan di Balai kota Ambon, Selasa (29/10/2019).

Dijelaskan, di tahun 2020 mendatang pedagang diwajibkan menggunakan timbangan karena untuk penjualan dengan menggunakan ikat, cupa, hingga tumpukan akan ditiadakan.

“Nanti kita pikirkan kedepan ini nanti kita yang kasih bantuan atau diwajibkan semua melakukan penjualan ikan itu mesti pakai timbangan sebab memang kedepan ini sudah tidak ada lagi nanti pedagang yang menggunakan tumpukan, ikat dan cupa itu nanti ditiadakan itu,”ujar. Untuk penggunaan timbangan akan menguntungkan bagi masyarakat karena dinilai lebih tepat untuk ukuran. Mengingat dengan tumpukan maupun lainnya kemungkinan kelebihan dan kekurangan bahan belanjaan yang dibeli.

“Kalau pakai tumpukan atau yang lain itu kan bisa saja ada yang kurang atau kelebihan,” tambahnya. Dikatakan, saat ini untuk penggunaan timbangan, masih belum digunakan oleh pedagang ikan, sayur, maupun bumbu dapur. Dan presentase untuk penggunaan timbangan di Kota Ambon oleh pedagang sudah mencapai 60-70 persen.

“Kalau presentase sudah 60 persen sebab kalau di pertokoan itu kan semua sudah wajib sekitar 60-70 persen itu sudah. kalau di pasar juga kalau orang jual beras, jual bawang, sayur kol itu kan sudah pakai timbangan,” terangnya.

Diakui, untuk merubah paradigma dari masyarakat yang ada membutuhkan waktu yang tidak cepat namun untuk memenuhi kebutuhan sebagai kota yang maju, penggunaan sesuatu di kota Ambon harus menggunakan standar yang lebih maju.

“Memang merubah sebuah paradigma inikan tidak semudah yang kita pikirkan dan memang kita butuh waktu untuk itu mudah-mudahan melaui pers juga masyarakat bisa tahu kalau kota ini sudah menjadi kota tertib ukur lalu kedepan ini Ambon sudah menjadi smart city yang memang segala sesuatu itu sudah harus menggunakan standar yang lebih maju,”tandas Aponno.(EVA)

Exit mobile version