Disparbud Ambon gelar Festival Musik dan Budaya 2019

AMBON (info-ambon.com)- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) kota Ambon menggelar festival musik budaya 2019 dengan yang di dalamnya , nyanyi solo 106 peserta, Wanita 66 peserta dan Pria 40 peserta, Vocal group 15 peserta, sementara itu pada tanggal 18 September tarian daerah yang akan menampilkan 27 peserta, sedangkan tanggal 19-20 itu dilanjutkan dengan jojaro dan mongare, kegiatan yang diselenggarakan di Taman Budaya Karang Panjang Ambon, Selasa (17/9/2019).

Walikota Ambon, Richard Louhenapessy menyampaikan, upaya untuk menjadikan kota Ambon sebagai kota musik, oleh karena itu, seluruh strategis Pemerintah kota (Pemkot) Ambon kedepan. “Ambon ini harus terus mendorong untuk memiliki sebuah readbands dan breands baru, kita sepakati bersama untuk breand baru ini di sector musik sebagai tagline kota Ambon,’’katanya.

Menurutnya, kenapa musik harus ada dalam breads, perlu di ketahui banyak cara yang bisa di pakai untuk membangun sebuah kota, tetapi harus sepakat untuk membangun kota ini, salah satu cara adalah dengan mengkedepankan musik dan wisata.

“Musik ini adalah DNAnya orang Ambon, kita lagi berupaya semaksimal mungkin untuk city of music, untuk kita mendapatkan sebuah pengakuan secara global melalui unesco karena dengan diakuinya Ambon sebagai sebuah kota musik dunia, tentunya akan berharap berdampak secara ekonomis, oleh karena itu begitu banyak kegiatan yang kita dorong, salah satu tantangan yang paling berat yang di alami adalah masyrakat kota Ambon yang malas nonton event-event seperti begini,’’jelas dia.

Ia menandaskan, yang jadi masalah buat kita orang Ambon mau nonton orang bernyanyi sementara mereka juga bisa bernyanyi, itu menjadi masalah yang serius buat kita, di kota-kota lain orang tidak punya potensi seperti ini.

Selain itu, kekurangan kota juga ada kita kurang memberikan market, pelaksanaan kegiatan banyak tetapi publikasinya kurang, kenapa sampai Hari Ulang Tahun (HUT) ke-444 kota Ambon pada 7 September 2019 lalu, orang banyak berikan apresiasi, karena kita setting perencanaan itu, oleh karena itu, kedepan kegiatan ini kita harus maksimalkan lewat publikasi, dan itu menjadi problem.

“Kegiatan ini menjadi tantangan kita jangan pernah kita akan berhenti dan lewat kegiatan ini orsng bisa katakan bahwa ambon sebagai kota musik.. Jangan dilihat sekarang tapi dilihat lima tahun kedepan ketika kota ini sudah memiliki breand sebagai kota musik ini merupakan sumbangsi yang paling besar dari para peserta dan semua pihak untuk jadikan Ambon sebagai kota musik,’’tutup Louhenapessy.(IA-EVA)

Exit mobile version