Disdik Ambon Lakukan Survei Belajar Tatap Muka

AMBON (info-ambon.com)- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Ambon, sementara dalam melakukan survei terhadap orang tua siswa terkait proses Belajar Tatap Muka. Apabila orang tua setuju dengan pola belajar tatap muka untuk siswa, kemungkinan belajar tatap muka akan diberlakukan.

Namun, tidak terlepas dari pantauan para guru masing-masing sekolah. “Kita juga sementara melakukan survey kalau sampai dengan survey itu bagi orang tua melakukan hasil survey itu dengan catatan bahwa kalau orang tua setuju melakukan offline, maka harus ada persyaratan-persyaratan khusus yang harus di penuhi oleh orang tua, ” jelas Sekertaris Disdik Ambon, Merry Mairuhu, Sabtu (9/1/2021).

Dijelaskan, persyaratan persetujuan orang tua, misalnya memberikan surat pertanggungjawaban mutlak. Yang isinya mengatakan, orang tua memberi kesempatan kepada anaknya menjalankan proses belajar tatap muka.

“Salah satunya yaitu memberikan surat pertanggung jawaban mutlak bahwa, dia (orang tua) memberi ksempatam kepada anaknya untuk proses pembelajaran tatap muka. Sehingga kalau terjadi sesuatu berarti orang tua yang bertanggung jawab tapi tidak terlepas dari para pantauan Pemkot dalam hal ini dinas pendidikan, ” terangnya.

Mairuhu menyebutkan, terkait hal ini, pasti ada keinginan masyarakat yang bervariasi. Namun, Disdik juga melihat kondisi Covid-19. Sebab, dalam Pertautan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) menjelaskan belajar tatap muka dikembalikan ke Pemerintah Daerah.

“Jadi kalau memang pemerintah daerah dalam hal ini bapak walikota melihat bahwa kalau kondisi itu sudah bisa memungkinkan untuk di laksanakan offline, maka kita lakukan offline. Telaah sudah kami berikan dari bulan Desember awal tinggal keputusan nya di bapak walikota, ” ujarnya.

Menurutnya, bila kondisi Covid-19 di Kota Ambon masih memprihatinkan, maka proses belajar tatap muka juga pasti belum bisa diterapkan. Apalagi kalau tingkat kesadaran masyarakat terkait protokol kesehatan menurun, belajar tatap muka sulit dijalankan. “Kalau kita lihat kondisi seperti ini, dimana Covid-19 ini masih terus ada dan kesadaran masyarakat yang masih rendah sehingga masih ada lagi korban, maka saya rasa belum bisa melakukan offline. Tetap sja prosesnya kita lakukan secara daring,” tandasnya.

Ditambahkan, sementara ini, seluruh sekolah sedang menyiapkan proses pembelajaran daring atau luring. Sehingga kemungkinkan proses belajar lewat daring atau luring sudah bisa dilaksanakan dalam minggu depan. “Proses pembelajaran ini mungkin dalam tahap persiapan seluruh sekolah untuk nantinya minggu depan senin itu sudah mulai di berlakukan proses pembelajaran secara daring maupun luring. Offline belum bisa kita lakukan karena belum ada keputusan dari bapak walikota, ” sebutnya. (EVA)

Exit mobile version