AMBON (info-ambon.com)-Lapangan Merdeka Ambon, termasuk salah satu icon kota Ambon. Lokasi nan hijau ini kini beralih fungsi. Awalnya, dapat digunakan untuk melatih talenta dan bakat alami penggiat si kulit bundar.
Mulai sekarang, beberapa pecinta lapangan hijau yang setiap sorenya sering berlatih di lapangan merdeka harus memendam impian untuk memperdalam tehnik dan skill mengolah bola.
Menurut seorang pekerja yang tak mau disebutkan namanya, ia tidak tahu pasti sebab sehingga lapangan Merdeka direhab. Hanya saja, rehab ini ditargetkan akan selesai sebelum 17 Agustus.
“Walau cuaca alam kurang bersahabat. Kami akan tetap berusaha semaksimal mungkin proyek ini rampung sebelum 17 Agustus, karena akan dipakai untuk upacara,” tuturnya
Ia menambahkan, kalau ingin mengetahui penyebabnya, langsung saja ke Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku atau Pemerintah Provinsi Maluku.
“Kami hanya ditugaskan kerja, jadi tidak tahu-menahu tentang alasan rehab lapangan. Saya sarankan, langsung minta keterangan dari pihak PU Maluku, karena proyek digulirkan dari PU,” ujarnya saat diwawancarai disela-sela kerja di Lapangan Merdeka, Senin (15/7/2019).
Lanjutnya, ada sekitar 30 pekerja pemasang pavin blok, ditambah beberapa operator dan pengawas
Hasil pantauan info-ambon.com, terlihat para pekerja sibuk menyusun satu-persatu bata memenuhi bagian kiri lapangan yang berdekatan dengan ruang terbuka.
Lapangan merdeka yang dulunya dipenuhi rumput hijau sudah berubah wujud dihiasi bata persegi panjang.
Menanggapi hal ini, Abdullah Wattimena, atlit sepakbola yang biasa mengisi waktu luangnya berlatih di lapangan merdeka sangat kecewa dengan kebijakan pemerintah tersebut.
“Jujur, kekecewaan mendalam melanda saya dan mungkin sebagian orang yang sering berlatih di sana (Lapmer) ketika mendengar kabar duka tersebut,” Terang Wattimena melalui via massager.
Wattimena merupakan mantan atlit sepak bola yang sempat merasakan pahitnya menimbah ilmu selama setahun di pusat pelatihan pelajar (PPLP) Maluku ini menambahkan, pergantian rumput ke pavin blok, nantinya akan menyulutkan semangat membara generasi Maluku. Terlebih khususnya, pemain usia dini kota Ambon dalam meraih prestasi di cabang olahraga sepak bola.
“Mau dibawa kemana generasi muda kita? Sebenarnya ada apa dengan pemerintah? Ada apa dengan lapangan merdeka?,” tanya Wattimena
Ia juga pernah memperkuat “Nyong Ambon”, tim besutan legenda persatuan sepak bola Ambon (PSA) Zakaries Rumlus yang berjaya pada zamannya.
“Saya harap, rekan-rekan Nyong Ambon yang masih berdomisili di kota Ambon, dan tim lainnya segera mempertanyakan hal ini kepada pemerintah,” harapnya. (YAT)