Dinkes Sasar 57.496 Anak dan Balita Untuk Vaksin BIAN

Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy.

AMBON (info-ambon.com)-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon menyasar sebanyak 57.496 anak dan Bayi Lima Tahun (Balita) untuk mengikuti Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) atau divaksi Rubella.

Adapun rincian sebanyak 57.496 anak, yakni, Balita16.608, anak usia 5-12 tahun 40.888.

Menurutnya, sesuai Juknis Dirjen P2P HK 02.02/C/2317/2022. SK Menteri Dalam Negeri (Mendagri) 440/2882/baranda untuk meminta dukungan dari Gubernur/Walikota dan seluruh Bupati untuk mensukseskan kegiatan BIAN. Dan surat edaran dari Menteri Pendidikan Nasional Nomor 01 Tahun 2022 dukungan pelaksanaan BIAN. Karena pelaksanaan BIAN sebagian besar ada pada sekolah-sekolah.

Kepala Dinkes, Wendy Pelupessy menyampaikan, tujuan dari imunisasi adalah untuk melindungi anak, agar kelak dewasa mereka menjadi sehat dan kuat, jika dibandingkan dengan kesehatan imunisasi mungkin lebih murah dan lebih baik.

“Jika anak-anak ini dewasa, mereka tidak akan jatuh ke dalam kondisi-kondisi yang tidak sehat, dan akan membutuhkan biaya yang sangat besar,” katanya kepada info-ambon.com, Ahad (29/5/2022).

Dikatakan, saat ini ada 3 strategi Kementerian Kesehatan untuk menggalakkan imunisasi rutin pada anak, oleh karena itu, salah satu untuk memberikan perlindungan dari penyakit bisa dapat dicegah dengan imunisasi atau di biasa disebut dengan PD3I, yaitu menambah 3 jenis imunisasi rutin pada anak yang sebelumnya hanya 11 vaksin.

“Sekarang menjadi 14 vaksin, jadi setiap orang akan mendapatkan 14 vaksin rutin, dimana, vaksin yang ditambahkan adalah rotavirus ini untuk mencegah terjadinya diare. Dari catatan Kementerian Kesehatan angka kematian tertinggi juga pada anak dan Balita disebabkan oleh diare bisa dicegah dengan imunisasi, kedua, PCV atau anti pneumonia banyak anak-anak yang meninggal dengan pneumonia pada masa kanak-kanak, ketiga HPV atau human papiloma virus yang ditujukan adalah untuk menurunkan angka kanker serviks, karena kanker servis adalah pembunuh nomor 2 bagi wanita di Indonesia selain kanker payudara dan ini bisa diantisipasi dengan vaksinasi apabila jatuh ke dalam kondisi yang demikian membutuhkan biaya yang sangat besar dan ini ditujukan untuk para remaja,” akui Kadis.

Disebutkan, vaksinasi Rubella dilaksanakan secara bertahap, untuk Kota Ambon Sendiri  selama 1 bulan penuh di bulan Mei, untuk seluruh Provinsi di luar pulau Jawa dan Bali termasuk Maluku, tahapan kedua adalah bulan Agustus di Jawa dan Bali.

“Terlaksananya BIAN itu meliputi kegiatan imunisasi tambahan, yaitu campak, rubella, dan imunisasi kejar. Jadi anak-anak tidak bisa terkena sarampa. Sementara itu, pada Februari dan Maret anak-anak seluruhnya kita lakukan vaksinasi atau imunisasi untuk rubella, mudah-mudahan dengan BIAN ini seluruh anak bisa mendapat imunisasi yang baik,” tandas Pelupessy. (EVA)

Exit mobile version