Dinkes Ambon Sinkronisasi Pencegahan Stunting

AMBON (info-ambon.com)-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon melakukan sinkronisasi program bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Perangkat desa terkait di Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dalam upaya pengendalian pencegahan stunting atau kerdil.

“Jadi Upaya untuk mencegah kasus ‘stunting’ atau kekerdilan anak, kita melibatkan OPD terkait yang ada, sehingga bisa diteruskan kepada masyarakat sekitar terkait kasus ini,” jelas Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Ambon, Yusda Tuharea, kepada wartawan di Hotel Marina, Rabu (11/12/2019).

Menurutnya, dalam acuan Peraturan Kemneterian Desa (Kemendes) Nomor 11 tahun 2019, dan jika di lihat dari bidang kesehatan utamanya adalah kualitas hidup manusia, salah satunya adalah pengendalian stunting, dan pengendalian pengurangan kematian ibu dan anak, serta pola hidup.

Dikatakan, jumlah stunting berdasarkan pemantauan angka status gizi dan riset yang dilakukan Kementeriam Kesehatan, untuk data stunting di Kota Ambon, Dinkes masih memakai data tahun 2017 mencapai 22,1 persen.

“Angka stunting Kota Ambon jika dibandingkan dengan rata-rata Nasional 33 persen, Kota Ambon tidak termasuk, untuk 11 kabupaten kota di Provinsi Maluku, Ambon masuk pada status midel atau pertengahan, dan dari 11 kota/kabupaten tidak ada satupun yang masuk pada status yang rendah,’’katanya

Pencegahan “stunting” selanjutnya, diberikan melalui pos yandu yakni bayi dan balita bukan hanya diperiksa pertumbuhan tinggi dan berat badannya, tetapi juga kesehatan dan ketercukupan gizinya.

“Sebaliknya, jika pertumbuhan anak terhambat bisa jadi karena mengalami gangguan gizi. Akibatnya, tinggi badan mereka lebih pendek dibanding ukuran normal,” katanya.

Ditambahkan, diketahui penyebab stunting berasal dari pola asuh berarti tanggung jawab utama ada pada orang tua, untuk pola makan itu pada kontribusi bersama lintas sektor karena pola makan itu tergantung pada ketersediaan dan keterjangkauan, sementara sanitasi, tanggung jawab lintas sektor dan lintas masyarakat.(EVA)

Exit mobile version