AMBON (info-ambon.com)-Dinas Kesehatan kota Ambon mengharapkan di tahun kelima pemberian obat kaki gajah pada Oktober 2019 atau Bulan Eliminasi Kaki Gajah (Belkaga), dapat mampu memenuhi target yang di tetapkan oleh Pemerintah, jika gagal, maka akan diulang 1 tahun lagi.
Diketahui Belkaga telah dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2015 lalu. “Jadi walaupun di bulan Oktober kita manfaatkan pada bulan Oktober-November, untuk semua masyarakat bisa mendapatkan obat, dan kalau tidak mencapai target yang sudah di tetapkan oleh Pemerintah atau gagal, maka akan di ulang lagi,”tandas Kepala dinas Kesehatan kota Ambon, Wendy Pelupessy, Selasa (15/10/2019).
Dikatakan, untuk lokasi pengungsian sendiri, pihaknya menunda pemberian obat, mengingat saat ini kondisi tubuh. “Mereka yang di lokasi pengungsian kita akan menunda pemberian obat, takutnya mereka sudah sakit, setelah itu minum obat kaki gajah, yang bisa menyebabkan terjadinya infeksi dan sebagainya,”terang Pelupessy.
Dijelaskan, saat ini data terakhir warga penderita kaki gajah sebanyak 4 orang, walaupun 1 masih masuk endermis kaki gajah dan itu penyebarannya lewat nyamuk. Untuk itu, masyarakat diminta dapat mengomsumsi obat langsung monitoring evaluasi mungkin dari 10, 8 orang yang minum, kemudian 2 orang sisanya tidak minum, kita akan melakukan monitoring evaluasi.
“Kita telah melakukan penelitian bersama dengan Universitas Pattimujra (Unpatti), ternyata 80 persen masyarakat sudah mengomsumsi obat dan itu masih efektif,”tutur Pelupessy.(EVA)