Dinas Pendidikan: 2020, Pemberlakuan Sistim Zonasi Guru di Ambon

Kadis Pendidikan Kota Ambon, Fahmi Salatalohy.-ist-

AMBON (info-ambon.com)-Bukan hanya sekolah yang akan diberlakukan sistim zonasi terkait Proses Penerimaan Didik Baru (PPDB) dengan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 51 tahun 2018, namun 2020 mendatang, guru yang ada di Indonesia akan diterapkan sistim zonasi termasuk di Kota Ambon. Dan untuk itu, semua guru yang ada akan dilihat penempatannya sesuai dengan jarak tempat tinggalnya.

Kepala Dinas Pendidikan kota Ambon, Fahmi Salatalohy mengatakan penerapan sistim zonasi yang sebelumnya diterapakan kepada siswa baru di kota Ambon akan berlanjut juga kepada guru. Sehingga guru yang ada akan mengajar lebih dekat dengan tempat tinggalnya dan tidak lagi menempuh perjalanan yang jauh  ke sekolah.

“Guru yang ada di kota Ambon banyak yang menginginkan untuk mengajar di sekolah tertentu,  sehingga tidak ada pemerataan terhadap guru di setiap sekolah baik SD maupun SMP di kota Ambon,”katanya kepada wartawan di Ambon, Kamis (22/8/2019).

Menurutnya, dengan adanya penerapan sistim zonasi bagi guru, tidak akan ada lagi kekosongan guru di setiap sekolah yang ada di Ambon dan murid dapat memperoleh pelajaran sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

“Karena guru-guru ini ingin pindah kemana-mana saja yang kemana saja dia mau. sekarang tidak bisa lagi jadi guru dipindahkan sesuai jarak tempat tinggalnya,” ujarnya.

Dijelaskan, untuk sistem zonasi, guru yang selama ini mengajar jauh dari tempat tinggalnya akan dipindahkan untuk lebih memudahkan tidak terjadi keterlambatan masuk dan lainnya.

“Jadi kalau misalnya guru yang tinggal di Latuhalat dia mengajar di Galala itu sudah tidak bisa lagi,”lanjut Salatalohy.

Selain itu, ketika ada kekosongan guru untuk mata pelajaran yang lain akan juga dimasukan guru tertentu yang mengajarkan mata pelajaran tersebut yang berasal dari sekolah lain.

“Mereka dengan keragaman pengetahuan yang ada di situ misalnya pendidikan agama kalau tidak ada guru pendidikan agama di sekolah kristen di sekolah A atau B maka orang ini yang akan mengisi walaupun sekolahnya beda,”teranf dia.

Ditambahkan, tidak akan ada lagi kekosongan guru pada mata pelajaran tertentu dan siswa yang ada juga tidak ketinggalan pelajaran.

“Dalam waktu dekat akan melakukan sosialisasi sehingga penerapannya pada tahun 2020 mendatang akan lebih efisien,”tutupnya.(EVA)

Exit mobile version