Deputi BUMN Kunjungi Hualoy-Tomalehu dan Latu, Janji Bangun SD yang Terbakar, Minta Warga Hidup Damai

Deputi Bidang Infrastruktur dan Bisnis Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI, Hambra Samal mengunjungi salah satu sekolah yang dibakar di sana. -YAT-

AMBON (info-ambon.com) – Dalam rangka menjalankan misi kemanusiaan dan pendidikan, Deputi Bidang Infrastruktur dan Bisnis Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI, Hambra Samal, berkunjung ke tiga Negeri bertetangga di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), yakni Hualoy-Tomalehu dan Latu, Sabtu (15/6/2019).

Dalam kunjungan tersebut, Hambra didampingi oleh Direktur Utama PT. Semen Tonasa Indonesia, Ketua Yayasan BUMN Satu Untuk Negeri dan Ketua Yayasan Insan Cerdas Sejatera.

Pukul 12: 15 WIT, ia beserta rombongan tiba di Negeri Latu. Kemudian mengunjungi Mesjid Raya Latu.

Setelah itu, tepat pukul 14.01 WIT melanjutkan perjalanan ke Negeri Tomalehu. Langkah selanjutnya, Hambra dan rombongan tinjau bangunan sekolah dan rumah warga Tomalehu yang terbakar saat konflik.

Empat sekolah yang terbakar pasca konflik antara lain; SMP Negeri 11 Kairatu, SD Negeri 3 Tomalehu, SD Negeri 1 dan 2 Hualoy.

BUMN Peduli pendidikan dan infrastruktur. -YAT-

Hambra mengatakan, gedung sekolah akan segera dibangun. Namun, akan disesuaikan dengan rencana pembangunan dari Pemda SBB agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pembangunan.

Lanjutnya, prioritas pembangunan adalah terhadap bangunan yang mengalami kerusakan ringan dan berat, serta akan disesuaikan dengan kebutuhan sekolah. “BUMN segera akan membentuk tim guna menindaklanjuti kebutuhan-kebutuhan dimaksud,’’ katanya.

Setelah meninjau bangunan sekolah di Negeri Tomalehu, pada pukul 15.01 WIT, ia serta rombongan bertolak ke Negeri Hualoy. Tetiba di Hualoy, Hambra dan rombongan menyempatkan diri sholat berjamah di Mesjid zainal Abidin, Hualoy.

Hambra yang ditemani rombongannya pun bersilaturahmi denga masyarakat Hualoy, Tomalehu dan Latu. Bukan hanya itu, keluarga korban ke tiga Negeri dan warga yang rumahnya terbakar dalam konflik tersebut diberikan santunan.

Hambra menambahkan, sebagai anak bangsa, harapan yang sangat utama adalah semua masyarakat hidup damai. “Mempererat persaudaraan dan mempererat hubungan kekeluargaan agar menghindari tindakan-tindakan yang tidak sama-sama kita inginkan,” pintanya. (YAT)

Exit mobile version