AMBON (info-ambon.com)- Tak berkesempatan memenangkan lomba Tahfidz Al-Qur’an di acara Ramadan Electrifying Lifestyle (Relief) 2024, bocah 10 tahun ini justru memenangkan hati juri dan Manajemen PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU).
Muhammad Khairi Faisal, penyandang disabilitas fisik ini terpilih sebagai juara favorit Tahfidz Al-Qur’an pada event tahunan itu.
General Manager PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula menerangkan, bocah yang akrab disapa Dafa ini memiliki semangat dan kecintaan terhadap Al-Qur’an terlepas dari kekurangan fisik yang dimilikinya.
“Itulah kenapa kami memilih Dafa sebagai Juara Favorit. Semangat dan kecintaannya itu terlihat sekali saat dia datang bersama ibunya ke arena lomba. Kemudian ketika dia melantunkan ayat suci Al-Qur’an, terlepas dari keadaan fisiknya. Kami sendiri termotivasi oleh semangat Dafa,” terang Awat.
Lomba Tahfidz Al-Qur’an ini, lanjut Awat, digelar untuk meningkatkan semangat dan gairah generasi muda Islam, khususnya pelajar dalam membaca, menghafal dan menghayati kitab suci Al-Qur’an.
Dengan turut serta puluhan pelajar dalam ajang ini, dirinya optimis akan melahirkan generasi muda yang cinta akan Al-Qur’an.
“Dafa dan peserta pelajar lainnya memberikan semangat bagi kita semua untuk terus meninggikan kecintaan Kita akan kitab suci Allah SWT. Semoga ayat-ayat dan perintah Allah dapat Kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari,” lanjutnya.
Sementara itu, perjalanan Dafa untuk belajar ilmu agama yang tak mudah dengan keterbatan fisiknya ini dituturkan sang Ibu, Wahyuni.
Wahyuni mengatakan, kekurangan fisik Dafa dibawa sejak lahir. Bentuk kepala Dafa lebih besar dibandingkan bayi normal lainnya. Di usia 5 bulan, Ibu Dafa mencoba pengobatan alternatif. Hal itu membuahkan hasil. Namun, perkembangan Dafa lebih lambat, dibanding anak seusianya. Dafa mengalami speech delay atau keterlambatan berbicara. Kata yang bisa terucap hanyalah “Mama”. Baru di bangku sekolah, Dafa bisa berbicara dengan kalimat yang lebih panjang. Ini pun masih kalah jauh dengan teman sekelasnya.
Hal itu membuat Dafa tidak terlalu menonjol untuk urusan sekolah. Namun, tak menyulutkan semangat kedua orangtuanya. Wahyuni mengakui, menanamkan ajaran agama kepada Dafa sejak dini. Itulah kenapa, meski pelafalannya tak cukup baik, namun Dafa berhasil menghafal surat-surat kecil dalam Al-Qur’an.
“Prestasinya di sekolah tidak begitu bagus, tapi untuk pendidikan agama sangat diajarkan ya di rumah, terutama sama bapaknya. Untuk ikut lomba ini, Dafa sendiri didampingi Gurunya meminta izin sama kami orangtua. Saya sebagai orangtua sangat bangga dan mendukung apalagi dalam hal kebaikan,” ujar Ibu Dafa.
Saat naik ke atas panggung, siswa kelas 4 SD Muhammadiyah Ambon ini diberikan kesempatan untuk memilih surat yang akan dilafalkan melalui spin wheel. Jarum spin wheel menunjukkan Surat Adh-Dhuha. Tanpa ragu, Dafa pun mulai melafalkannya di depan Juri.
Meski tak lolos jaring para juri, namun Dafa berhasil pulang sebagai Juara Favorit.
“Semoga ke depannya pelafalan Dafa semakin lebih bagus lagi. Dan Dafa semakin pintar. Terima kasih kepada PLN UIW Maluku dan Maluku Utara telah memberikan kesempatan kepada anak kami untuk tampil dan Alhamdulillah berhasil meraih juara favorit,” lanjut sang Ibu
Adapun Lomba Tahfidz Relief 2024 dimenangkan oleh Abdurrahman Sanaki, kemudian Runner Up ada Al Hafizi Fatana Rabbani, dan Juara 3 ada Muhammad Farhan Al Azmi, serta most favorite participant tentu saja Muhammad Khairi Faisal atau Dafa.
Untuk kategori perempuan dimenangkan oleh Fathiyah Az-zahri Husein, kemudian Runner up ada Aprilia Zahra Solihin, dan juara 3-nya ada Hanifah Zakia Wabula. (EVA)
Discussion about this post