JAYAPURA (info-ambon.com)- Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku melalui CSR Aviation Fuel Terminal (AFT) Babullah bersama Kelompok Konservasi Ori Ma Fala kembali melaksanakan Sekolah Lapangan di Pantai Tobololo Ternate yang digelar selama dua hari yakni 5-6 November 2024 lalu.
“Kali ini kami kembali melaksanakan agenda kegiatan Sekolah Lapangan bersama Kelompok Ori Ma Fala dengan peserta sebanyak 54 orang yang berasal dari PAUD Santo Yoseph dan juga volunteer sebanyak 16 orang dari pemuda pemudi setempat,” ujar Fiki selaku Corporate Development Officer Pertamina AFT Babullah, Senin (11/11/2024).
Terhitung sejak dimulai pada tahun 2023, kegiatan ini merupakan kedua kalinya PAUD Santo Yoseph mengikuti Sekolah Lapangan Konservasi yang diadakan oleh AFT Babullah bersama Kelompok Ori Ma Fala.
“Tentu kami sangat senang mengikuti kegiatan ini, anak-anak boleh bermain dan belajar disini, terutama pengetahuan tentang penyu. Mereka (siswa) banyak menimba ilmu yang baru tentang dasar pengenalan lingkungan yang ada di Ternate ini,” ujar Suster Henie Kelara Posumah S.Pd.PAUD selaku Kepala Sekolah PAUD Santo Yoseph.
Di tempat terpisah, Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Edi Mangun menjelaskan kegiatan tersebut termasuk dalam wujud kepedulian Pertamina terhadap lingkungan dan komitmen dalam menjaga ekosistem hewan yang dilindungi.
“Dari yang kita ketahui, populasi penyu ini kan terus mengalami penurunan. Salah satu faktor dikarenakan penyu masih sering dikonsumsi oleh masyarakat di daerah Indonesia timur. Melalui Program TJSL Pertamina, kami bersama Kelompok Ori Ma Fala memberikan edukasi ke masyarakat agar bersama-sama menjaga populasi hewan yang terancam punah,” imbuh Edi.
Selain mempelajari tentang pelestarian penyu, kegiatan Sekolah Lapangan juga mengedukasi tentang penanaman pandan laut. Pandan laut memiliki manfaat sebagai penjaga ekosistem pesisir serta salah satu tanaman kesukaan penyu untuk bertelur.
Menurut Edi, Pertamina senantiasa berkomitmen untuk melibatkan berbagai lapisan masyarakat, termasuk orang tua dalam upaya pelestarian lingkungan dan konservasi spesies yang terancam punah. Diharapkan, generasi muda dan masyarakat umum semakin peduli dan aktif berkontribusi dalam menjaga kelestarian alam di wilayah pesisir Ternate.
“Kegiatan seperti ini harus terus dilanjutkan agar semua paham pentingnya keberlangsungan ekosistem. Apalagi dari ekosistem pesisir yang dikelola dengan baik sangat memiliki potensi untuk dijadikan tempat wisata baru yang diminati, sehingga nantinya dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat sekitar,” tandasnya. (EVA)