AMBON (info-ambon.com)– Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Ambon, menggelar bimbingan teknis pengelolaan keuangan di Pasifik Hotel, Kamis (15/8/2019).
Peserta bimtek adalah seluruh jajaran pengelola anggaran dalam lingkup Pemerintah kota Ambon. Para pengelola anggaran itu dilatih cara cerdas mengelola uang. Pelatihnya atau nara sumbernya adalah Dr.Mahendro Sumardjo, dan Andy Kakung dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Bimtek ini dimaksudkan agar para pengelola keuangan dapat lebih baik dan cerdas dalam melaksanakan seluruh prosedur pengelolaan keuangan, dengan inovasi dan memanfaatkan seluruh sistem informasi yang ada, juga sebagai persiapan pelaksanaan dekonsentrasi dan desentralisasi keuangan pada tahun anggaran 2020 mendatang.
Dalam sambutannya, Sekretaris Kota (Setkot) Ambon A.G Latuheru, mengatakan untuk mengoptimalisasi pengelolaan keuangan daerah pemerintah harus menegakan segala aturan keuangan di daerah.
Dia sebutkan, bimtek ini sangat berguna, dapat memberikan informasi dan pengetahuan yang lebih konmprehensif kepada aparatur pengelola keuangan di daerah ini, sehingga pengelolaan keuangan kedepan lebih transparans, akuntabel, dan efektif. Sebab tata kelola pemerintahan yang lebih baik dan bersih saat ini menjadi hal yang sangat penting bagi masyarakat,” ungkap Latuheru.
Oleh karena itu, pemerintah selalu berupaya menyempurnakan kualitas pengelolaan keuangan mulai dari perencanaan, sistem pelaporan sampai dengan mekanisme evaluasi ke arah yang lebih baik.
Selain itu, dalam mewujudkan gerakan Ambon menjadi salah satu kota cerdas maka diharapkan agar seluruh pengelolaan keuangan Pemkot dapat berkembang sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Sudah tentu seluruh pengelolaan keuangan daerah, mulai dari perencanaan, pelaksanaan kemudian monitorong dan pengawasan juga harus dilakukan secara cerdas. Kecerdasan bisa kita lakukan apabila, pelaksananya diisi dengan pengetahuan sebanyak mungkin,”katanya.
Sementara itu, Inspektur utama BPK RI Mahendro Sumardjo mengatakan, saat ini tata kelola pengelolaan keuangan sudah transparan dan akuntabel. Karena dengan hal tersebut, maka masyarakat juga dapat ikut melakukan pengawasan terhadap keuangan Pemkot.
Menurutnya, ada lima komponen yang perlu diperhatikan yakni ekonomis, efisien, efektif, ekuiti dan ekuidi. Jika konsep itu bisa diterapkan dalam penyusunan anggaran dan impelemtasinya dalam tata kelola keuangan Ambon, maka manfaatnya benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat.
Dia tambahkan, jika ada transparansi dan akuntabelitas anggaran, maka otomatis publik bisa merasakan ikut mengontrol, dan mengawasi tata kelola keuangan daerah, apalagi didalam tata kelola keuangan daerah ada unsur informasi dan teknologi, yang berada di website. (EVA)