AMBON(info ambon.com)– Dinas Kesehatan Kota Ambon akui, perjalanan Kota Ambon untuk memutus mata rantai penyakit Campak dan Rubella masih setengah jalan. Dari target 95 persen anak yang memperoleh imunisasi, sampai 25 September baru mencapai 57,88 persen.
Konfrensi pers Dinas Kesehatan Kota Ambon. Generasi muda Ambon terancam Campak dan Rubella
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Ambon, Dr Sioly Soempiet kepada wartawan di Ambon sampaikan, mengejar ketertinggalan 42 persen bukan suatu hal yang tidak mungkin, tetapi memerlukan upaya seluruh kekuatan pembangunan termasuk kalangan jurnalis.
Untuk memutus mata rantai penularan Campak dan Rubella, lanjutnya, diperlukan minimal 95 persen anak dari target usia untuk diimunisasi. ‘’Kami minta terima kasih kepada 66,454 orang tua yang telah memberikan anaknya untuk diimunisasi guna mendapat perlindungan dari penyakit Campak dan Rubella,’’ kata Soempiet.
Pencapaian yang mencapai 57,88 persen hingga saat ini dikarenakan banyak kendala yang dihadapi oleh Dinas Kesehatan saat melakukan vaksin yakni kurangnya pemahaman orang tua tentang pentingnya vaksin Measles Rubella (MR), berita hoax yang beredar di masyarakat dan sertifikasi vaksin MR.
“Kurangnya pemahaman tentang pentingnya vaksin MR maupun berita hoax bahwa terjadi kelumpuhan maupun kejang-kejang bahkan diare pada anak yang diimunisasi. Padahal itu karena ada sakit tertentu bukan karena vaksin yang dilakukan,” tuturnya.
Dikatakannya, setelah kampanye Imunisasi MR di Pulau Jawa, kasus Campak dan Rubella mengalami penurunan signifikan. ‘’Kami sangat berharap, hal ini juga terjadi di Ambon, sehingga tidak ada lagi anak yang terlahir dengan Sindroma Rubella Kongential di Ambon,’’ tegasnya seraya menambahkan, pada 2017, ada 12 kasus Campak yang terjadi di kelurahan Waihoka.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku sudah memberikan dukungan untuk pelaksanaan imunisasi MR. Dukungan juga sudah diberikan oleh Ketua Yayasan Al Hilal, Ustad Hadi Basalamah dan Ustad Rifki Alhamid sebagai salah satu ikhtiar melindungi generasi muda.
Dalam minggu-minggu depan, Dinkes Ambon akan mengadakan berbagai kegiatan inovatif untuk mendekatkan akses imunisasi MR kepada masyarakat. ‘”Diskusi interaktif tentang imunisasi MR dalam pandangan Islam akan digelar diberbagai tempat umum yang strategis,’’ jelasnya.
Jika seluruh elemen masyarakat mendukung, maka Dinkes Ambon optimis, perpanjangan masa kampanye imunisasi Campak dan Rubella yang dikeluarkan Kemenkes sampai 31 Oktober 2018, Kota Ambon akan bisa mencapai target 95 persen tersebut.(IA-NEN/PJ)
Discussion about this post