BPS: Nilai Ekspor Maluku Meningkat Sekitar 253,64 Persen

AMBON (info-ambon.com)- Berdasarkan pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, nilai ekspor Desember naik sekitar 253,64 persen dibandingkan nilai ekspor Maluku bulan November 2022 (US$ 6,53 juta) yang berasal dari komoditas barang nonmigas yaitu kelompok ikan dan udang.

“Ekspor Maluku Januari–Desember 2022 berasal dari komoditas migas berupa minyak petroleum mentah sebesar US$ 42,89 juta dan komoditas non migas senilai US$ 49,03 juta berupa ikan tuna (fresh tuna whole, fresh tuna saku, fresh tuna loin, frozen yellowfin tuna loin, frozen yellowfin tuna steak, tuna sirip kuning), frozen grouper, red snapper, mackerel, cumicumi, ikan kerapu hidup, ikan kakatua, ikan rajabau, ikan surgeon, udang (vannamei shrimp), kepiting bakau (live crab), gum copal produk alami untuk industri, pala dan bubuk bunga pala (mace powder), biji kenari, minyak kayu putih (eucalyptus oil) serta spareparts untuk mesin lainnya,” ungkap Statistisi Madya BPS Maluku, Jesica Pupella dalam keterangannya kepada wartawan di Kantor BPS Provinsi Maluku, Kamis (2/2/2023).

Menurutnya, perbandingan nilai ekspor Januari-Desember 2022 terhadap periode yang sama tahun 2021 menunjukan peningkatan sekitar 62,39 persen. “Pada Desember 2022 ekspor Maluku dilakukan ke negara anggota ASEAN senilai US$ 0,02 juta ke Thailand dan Singapura,” jelas Pupella. Sedangkan, ekspor dari Maluku ke negara di kawasan Asia lainnya senilai US$ 22,94 juta yaitu ke Hongkong (US$ 0,34 juta), Korea Selatan (US$ 16,56 juta), Jepang (US$ 0,43 juta), dan Tiongkok (US$ 5,62 juta). “Ekspor terbesar pada periode ini menuju Korea Selatan. Ekspor ke Tiongkok mengalami penurunan nilai ekspor sekitar 4,49 persen. dibandingkan November 2022. Selanjutnya ekspor Maluku juga merambah ke negara luar kawasan Asia yaitu ke Amerika Serikat (US$ 0,13 juta) dan Netherland (US$ 0,02 ribu),” katanya.

Sementara itu, Maluku melakukan ekspor ke Negara anggota ASEAN pada periode Januari- Desember 2022, yang terbesar menuju Singapura senilai US$ 3,31 juta atau meningkat sekitar 901,07 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Pada Kawasan Negara Asia Lainnya yaitu Tiongkok memiliki nilai ekspor tertinggi yang selanjutnya diikuti oleh India, Korea Selatan, Jepang dan Hongkong.

“Ekspor ke Tiongkok mengalami peningkatan 483,09 persen, dan sebaliknya ekspor ke Korea Selatan dan Jepang masing-masing mengalami penurunan di atas 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Negara tujuan ekspor Maluku pada Januari s.d. Desember 2022 didominasi oleh negara Tiongkok dengan andil sebesar 41,83 persen dari total ekspor Maluku,” lanjut Pupella.

Diakui, ekspor Maluku pada bulan Desember 2022 melalui Pelabuhan Yos Sudarso, Bandara Pattimura dan Pelabuhan Bula. “Pada bulan ini tidak ada ekspor melalui Pelabuhan Tual, Pelabuhan Dobo, dan Lirang. Jika dibandingkan dengan bulan November 2022, terlihat terjadi penurunan nilai ekspor pada Bandara Pattimura sekitar 6,01 persen dan Pelabuhan Yos Sudarso meningkat sekitar 0,34 persen,” papar Pupella.

Jika dibandingkan, katanya, nilai ekspor Maluku periode Januari-Desember 2022 terhadap periode yang sama tahun 2021 menunjukkan peningkatan sebesar 62,39 persen. Peningkatan disebabkan oleh meningkatnya nilai ekspor yang terjadi di Pelabuhan Yos Sudarso di Ambon sekitar 271,03 persen dan Bula sekitar 8,88 persen.

Secara keseluruhan, ekspor Maluku terbesar dilakukan di Pelabuhan Yos Sudarso di Ambon yakni mencapai 49,42 persen. “Pada Desember 2022 volume ekspor Maluku mencapai 34,68 ribu ton atau naik 2.378,49 persen dibandingkan November 2022, terutama dipicu oleh adanya ekspor komoditas minyak petroleum. Selama periode Januari – Desember 2022, volume ekspor Maluku mencapai 78,91 ribu ton atau turun 17,21 persen dibanding periode yang sama tahun 2021,” demikian Pupella. (EVA)

Exit mobile version